Kamis, 14 Februari 2008

Langkah Pertama


Ass.wr.wb,


Tiba-tiba teringat akan sesuatu....



Aku tiba-tiba menyadari dan tersadar sebuah langkah pertama. Langkah pertama ini selalui kita lalui setiap waktu bahkan dalam melaksanakan apapun. Sewaktu kita bayi dan terlahir serta menghirup udara ini merupakan sebuah langkah pertama dengan sebuah keberanian untuk menjalankan amanah di dunia. Dan bisa jadi ketika bayi kita begitu excited bertemu dunia atau sebaliknya, aku sendiri tidak bisa mengingat karena memoriku pada saat bayi sudah tidak dapat kuingat. Yang bisa kuketahui adalah ketika aku melihat bayi yang baru lahir adalah sebuah tangisan yang begitu keras dan senyum bahagia para penyambut.



Langkah pertama selanjutnya ketika mulai mengenali sesuatu, bukan tanpa resiko. Karena mulai belajar melihat. Melihat adalah sebuah anugerah, dimana kita bisa melihat indahnya dunia dengan segala hal yang menarik walaupun warna-warni itu tidak selalu indah. Dan itu memang sebagian proses untuk kita bisa selalu bersyukur. Tersenyum ketika melihat cahaya, senyuman yang menawan ketika dia melihat wajah ibu dan bapaknya yang menggoda dia dan pancaran kasih sayang. Merasakan, belajar untuk bisa merasakan segala hal yang ada di sekitarnya. Mulai mencoba memegang dan merasakan apa yang tersentuh, hal ini pun membutuhkan keberanian dan luar biasanya seorang bayi tidak pernah merasakan takut. Karena ketidaktahuanannya diapun berani memegang apapun yang ada di sekitarnya walaupun hal itu bisa menyakiti dirinya. Sebuah proses yang penuh dengan keberanian dan gagah berani. Seandainya orang tua tidak menjaganya memegang api atau binatang yang membahayakan tentu saja contoh ini tidak akan terhindar darinya. Setelah mencoba dan tahu rasanya apakah itu menyakiti dirinya atau tidak maka dia akan mengambil keputusan, terasa sakit akan menangis dan belajar dari hal ini plus tidak melakukannya lagi...sebuah pembelajaran.


Langkah pertama sebuah langkah yang lebih besar lagi. Dimana dia bisa melangkahkan kaki-kaki mungilnya dan memulai sebuah awal untuk bisa bergerak bebas kemana dia suka tanpa sebuah hambatan. Sebuah pembelajaran yang luar biasa dan bukan sesuatu yang mudah dalam waktu yang singkat. Dia harus mengalami jatuh, sakit dan bangun lagi mencoba sekuat tenaga, dengan semangat yang luar biasa dari orang tuanya. Semuanya belajar, semuanya menyemangati. Sebuah senyuman yang hangat ketika kaki-kaki mungil itu menapakkan langkahnya dengan pasti tanpa bantuan orang lain. Orang tua tersenyum bangga melihat anaknya berhasil melalui proses belajar melangkah ke step yang selanjutnya.


Begitu banyak langkah-langkah pertama yang dilalui. Contoh paling mudah adalah ketika kita bangun tidur kita melakukan langkah pertama dengan membuka mata lalu memantapkan hati untuk bangun dan selajutnya diikuti oleh langkah-langkah yang lebih besar dan tentu saja tidak semudah yang kita harapkan.


Ketika umur kita bertambah ada beberapa hal yang membuat kita berpikir tidak hanya melangkah tapi juga mempertimbangkan resiko, konsekuensi, preventive action dan sebagainya. Tampak rumit, tidak juga mungkin karena kita sudah mulai memasuki tahap yang advance dan selayaknya harus mengembangkan diri dan belajar lebih banyak. Tiba-tiba aku menyadari bahwa diriku tidak selalu super dan berhasil dalam belajar, ada kegagalan ada keberhasilan. Ketika mengalami sebuah kegagalan sebenarnya merupakan sebuah hikmah yang luar biasa. Aku baru menyadari itu setelah melewatinya walaupun masih belum ada keberanian untuk mencoba lagi. Allah SWT dengan indah menegur kita dan memberitahu kita ketika kita mengalami hal yang tidak kita inginkan. Di satu sisi yang lain karena ketakutanku ini aku menjadi seorang yang sangat pengecut untuk melangkahkan langkah pertama dan mengulang lagi proses belajarnya untuk menjadi bisa. Seandainya bayi sudah bisa berargumen dan mengkritisi sesuatu dia akan menertawakan diriku dan berkata keras, mana keberanianmu !! Aku baru tersadar, dan mencoba untuk mengumpulkan lagi keberanian itu...Harus bisa bisikku dalam hati :-)


Begitu pula melangkahkan kaki dan mengambil keputusan untuk sesuatu yang baru. Penuh ketidaktahuan, penuh keasingan dan yang mengerikan ketakutan juga ikut menyergap. Ketakutan ini terus menghantui dan tidak bisa hilang dari pikiranku...Ketakutan ini adalah sebuah resiko, sebuah konsekuensi yang akupun masih belum tahu itu apa. Memenuhi pikiran dengan segala pertanyaan. Melangkahpun belum tetapi begitu banyak pertanyaan yang mengerikan menghinggapi..Ya Allah apakah ini suatu langkah yang benar ? Aku tidak menemukan jawabannya, sunyi.....Aku hanya memanggil-manggil dengan penuh rengekan ke yang punya hidupku, Ya Allah...Ya Allah, apabila ini yang terbaik bagi hamba terangkan jalannya dan berikan selalu petunjukmu karena Engkau yang maha segalanya dan Engkau pula yang mengetahui semua yang terbaik bagi umatmu....tetapi hati kecil penuh dengan kegelisahan dan pertanyaan...Apa yang harus aku lakukan, apa yang akan terjadi...seperti film batman yang mendapati musuhnya si question yang penuh teka-teki...Semuanya seperti sebuah puzzle yang aku sendiri masih belum tahu bentuknya seperti apa. Tetapi sebuah ketakutanpun tidak akan menyelesaikan masalah, tidak melangkahkan kaki dan tidak berani menghadapi sebuah keputusan juga bukan penyelesaiannya...Apa ini, tiba-tiba aku merasa begitu rapuh dan kecil, kecil sekali ....Subhanallah....Hanya sebuah doa dan harapan yang baik yang aku persiapkan bahwa Allah tidak akan meninggalkan umatnya dan apa yang terjadi pada diriku bukan tanpa seijin Allah SWT....tiba-tiba,,,baiklah aku akan berusaha dan berikhtiar, serta mencoba untuk mengusir ketakutanku dan tidak menyerah....InsyaAllah semuanya akan lebih baik :-)...Amien........


Aku ingin melahkahkan langkah pertamaku dengan sebuah kebaikan, dengan diikuti langkah-langkah besar yang penuh kebaikan, tertawa dan senyuman yang selalu mengisi hari-hari ............


Wassalam,

Tidak ada komentar: