Selasa, 18 Desember 2007

Farewell

Ass.wr.wb,

Farewell party...ketika mendengar kata ini pasti berhubungan dengan sebuah perpisahan, entah itu sebuah perpisahan dengan ocassion tertentu or rekan kita. Beberapa kali aku mengikuti farewell rekan kerja dan kesannya sedih karena harus jauh dari rekan kita tersebut, yang sebelumnya begitu dekat bahkan satu team sekarang mesti terpisah tempat walaupun kita masih bisa berkomunikasi menggunakan alat bantu.
Ada pengalaman ketika farewell dengan direktur produksi di perusahaan yang lama di mana aku bekerja, beliau dari Jepang.


Sehari-harinya aku tidak mengenal beliau dengan dekat bahkan bisa dikatakan tidak pernah berkomunikasi secara langsung dengan beliau. Komunikasi kita hanya saling mengucapkan selamat pagi ketika beliau datang karena kebetulan kantor kita yang satu area.
Karena sudah memasuki umur pensiun maka beliau memutuskan untuk kembali ke Jepang, tibalah waktu farewell dengan rekan-rekan. Kebiasaan di perusahaan itu, ketika farewell kita dikumpulkan di depan kantor administrasi di mana kantor itu dekat pintu keluar lalu mendengarkan kesan dan pesan seperti biasanya. Karena tidak terlalu dekat aku menganggap bahwa apa yang aku rasakan pasti biasa-biasa saja karena aku tidak terlalu mengenal beliau. Tapi apa yang terjadi di luar dugaanku, ketika tiba beliau mengucapkan kata-kata perpisahan dan kesan selama bekerja dan tinggal di Indonesia membuat air mata ini tidak bisa berhenti seperti aku begitu dekat dan mengenal beliau dengan baik.
Bahkan beliau mengucapkan kata-kata dengan terbata-bata. Beliau mengucapkan meminta maaf atas semua sikap dan kekurangan beliau selama beliau melaksanakan tugas dan sebagai pribadi. Beliau mengucapkan ini dengan membungkuk di hadapan kita (adat jepang ketika dia menghormati orang yang dihadapi). Seketika teman-teman terpaku dan beberapa orang yang sangat dekat dengan beliau menitikkan air mata. Kata-kata beliau begitu mengharukan, beliau lebih banyak mengungkapkan tentang betapa besar jasa dan kerjasama teman-teman selama ini.

Ada juga pengalaman farewell dengan salah satu teman SD, waktu itu kita duduk di kelas 5 SD. Temanku itu harus pindah sekolah karena bapaknya berpindah tugas ke Kalimantan. Temanku ini terkenal sangat bandel, orangnya jahil. Pokoknya super bandel, ada aja tingkahnya yang bikin teman-teman sebel dengannya. Tetapi ketika dia mengucapkan perpisahan tiba-tiba suasana menjadi hening. Ketika dia bersalaman dengan teman-teman sambil mengucapkan "maafkan aku selama ini ya", aku melihat ketulusan dan tidak ada kebandelan di dirinya. Teman-teman tidak bisa berkata-kata selain mengangguk dan menitikkan air mata. Aku juga melihat dia menitikkan air mata...Dari seorang yang selama ini kita anggap menyebalkan, hai kitapun merasa kehilangan sosok itu...:-)

Akupun pernah merasakan perpisahan diriku dengan rekan-rekan kerja di tempat yang lama. Hari itu hari terakhir aku bekerja di tempat tersebut, aku berusaha menata diri dan menguatkan diri agar tidak menangis ketika menemui teman-teman satu persatu untuk pamit dan mohon maaf. Satu persatu aku temui , aku minta kritikan terhadap diriku sambil meminta maaf. Tiba aku datangi salah seorang teman, dia pernah menjadi teamku dan sudah seperti adek sendiri. Ketika aku mendatanginya, dia berkata "Ehmm udah waktunya ama aku ya, good luck mbak" aku cuman tersenyum sambil memandang dia. Lalu dia balik tersenyum dan aku melihat matanya berkaca-kaca, aku tidak menyangka karena dia seorang pria. Aku mencoba untuk menenagkan dia lalu aku berkata,"Thank you for everthing, I'm learn so many things from You and thank you so much for your support". Kemudian dia memberiku sebuah surat, disitu dia menulis banyak hal dan beberapa pesan yang cukup membangun dan ada sebuah lagu dari Utada Hikaru, judulnya First Love versi Japan and versi Indonesia. Dia tahu aku suka banget dengan lagu ini. Tiba say good bye dengan teamku di Finance, Accounting & Cost Control. Pada hai itu tidak banyak yang aku ucapkan, karena tenggorokan rasanya tercekat. Supervisorku yang juga sahabat baik dan seorang kakak buat aku, sebelumnya aku tidak pernah melihatnya menangis karena dia pernah mengatakan padaku dia bukan orang yang mudah menangis, tapi hari itu aku melihatnya menitikkan air mata. Bukan hanya sebuah kesedihan tapi juga sebuah dukungan untukku...

Haru biru perpisahan itu selalu aku rasakan ketika aku mendatangi farewell atau perpisahan dengan rekan-rekan. Terasa sedih ketika kita harus kehilangan seseorang, tetapi di satu sisi bahagia apabila orang tersebut meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik. Terlepas dari air mata dan kesedihan, yang ada adalah kenangan yang baik dan begitu berharganya semua moment yang pernah dialami...

Semoga tidak pernah terlambat untuk menghargai, memperhatikan orang-orang yang ada di sekitar kita dan tidak hanya merasakan kehilangan ketika sudah jauh ...

Wassalam,

Senin, 10 Desember 2007

Outbond - Moving Faster Getting Stronger

Ass.wr.wb,




Hari ini ada pengumuman dari HRD bahwa akan diadakan kegiatan outbond untuk level supervisor ke atas. Kegiatan ini dilaksanakan setelah teman-teman yang dipromosikan presentasi dan dinyatakan layak untuk menduduki level yang baru.


Dalam hati sangat ingin mengikuti kegiatan ini karena sejak kuliah aku sangat senang dengan kegiatan-kegiatan semacam ini. Dan benar saja di departemenku yang ditunjuk adalah section chiefku (Mbak Diyah) dan Pak Udin. Aku buang jauh-jauh keinginan untuk ikut outbond kali ini.



Tiba-tiba mbak Diyah berkata padaku, "Gimana klo kamu yang gantiin aku untuk ikutan outbond ?" sambil senyum padaku. Hatiku langsung senaaangggg banget, tapi tiba-tiba teringat bagaimana kalau kegiatan itu tidak dapat digantikan oleh orang lain. Lalu aku berkata, "Mbak Diy, kenapa ndak ikutan, sepengetahuanku kegiatan ini bagus lho ndak cuman fisik aja tapi kerja team, leadership, mental". Kemudian mbak Diy berkata,"Kamu kan tahu fisikku ndak memungkinkan untuk mengikuti aktifitas seperti ini, yang ada bisa ndak maksimal dong, mendingan kamu aja". "Tapi gimana mbak Diy, kalo ternyata tidak bisa digantikan ?" tanyaku. "Tenang aja aku yang bilang ama mami (sebutan untuk manager kita) dan HRD, soalnya sayang dong jatahnya"



Aku cukup lega mendengar support mbak Diy, tapi juga ndak berani berharap karena takut ndak jadi kenyataan. Alhamdulillah teman-teman juga support diriku.



Ketika meeting pagi, kami membicarakan tentang acara ini dan manager kita juga mengumumkan siapa yang berangkat dari departemen kita. Lalu Mbak Diy bilang kalo dia ndak bisa join dan menunjuk diriku sebagai penggantinya. Dan Alhamdulillah lagi akhirnya aku yang menggantikan Mbak Diy.



Kasus serupa tidak hanya terjadi di departmen kita saja melainkan di departmen yang lain juga sama.



Tiba hari berangkat, membawa perbekalan yang sebelumnya sudah diinformasikan dan bersiap berangkat. Kami berangkat pagi-pagi, dengan menggunakan 1 bis besar. Teman-teman cukup semangat dan antusias mengikuti kegiatan ini. Dari sekitar 30 orang hanya 4 perempuan yaotu diriku, mbak Ratih, mbak Ratna dan Mbak Dyah. Serasa di sarang penyamun...ha...ha...karena yang lain pria.



Selama perjalanan ada saja ulah teman-teman yang jahil, padahal rata-rata mereka ini bapak-bapak lho.



Tiba di lokasi kita disambut oleh organisasi penyelenggara yaitu Yanroo, kita diminta turun dari kendaraan lalu berbaris sedangkan pihak Yanroo memberikan informasi awal tentang kegiatan ini.



Selanjutnya kita diminta meninggalkan barang bawaan kita, nah mulai panik nich soalnya kita udah mempersiapkan barang-barang sesuai estimasi pelaksanaan. Mereka menginstruksikan hanya membawa barang yang penting saja dan tidak semua barang dibawa. Selanjutnya dipindahkan ke tas yang sudah dipersiapkan oleh mereka. Tas itu sudah dilengkapi dengan sebuah matras.



Teman-teman mulai ada yang terlihat tegang ketika dibawa ke suatu tempat dimana lokasi outbond ini dilaksanakan. Sayup-sayup terdengar suara musik yang menyambut kehadiran kita dan team yanroo sudah berbaris seperti penerima tamu menyambut kita. Waktu itu musik yang menyambut kita adalah Jenifer Lopez dengan Let's Get Loud dengan musik yang ng-bit plus semangat...:-)



Selanjutnya musik-musik yang mengiringi masih musik ng-bit dan disambut juga dengan welcome drink plus snack yang yummy.



Cair sudah suasana dan hati yang bertanya-tanya, karena teman-teman sudah mulai bisa bercanda-canda lagi.



Selanjutnya mulai masuk acara nich, kita dikumpulkan di tanah lapang dan diminta duduk membentuk lingkaran besar. Mulai dilakukan perkenalan dari Yanroo, pemimpinnya adalah Bp. Yani (Alm-semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah SWT), bp. Rofik, Hendrik, Agus, Alenk, dsb dan ada 2 psikolog cewek-cewek cantik.



Selanjutnya kita diminta untuk mengisi lembaran yang dibagikan dimana kita diminta menjawab beberapa pertanyaan tentang eksplorasi diri kita. Jadi dari sini para pemberi materi bisa tahu karakter dari peserta outbond.



Pada saat kami mengisi lembar isian tersebut kami hanya dipersilahkan duduk di alam terbuka, ketika aku melihat tanah yang lumayan lembab aku memutuskan untuk tidak duduk tetapi cukup lelah juga kalo harus jongkok dalam waktu yang agak lama. Para trainer cuman bilang "Silahkan duduk di tempat yang sangat luas dan telah disediakan untuk anda" artinya kita diminta duduk ya dimana lagi kalo ndak di tanah.



Ketika duduk mulai terasa lembab tapi apa boleh buat, emang adanya cuman itu. Lalu kita mulai diskusi ringan dan kesan pertama dari Bp. Yani adalah kita kelihatan tegang dan kurang rileks, beliau meyakinkan bahwa kita ndak bakalan disakiti tapi InsyaAllah mendapat manfaat dari kegiatan tersebut. Mulai deh suasananya cair terlebih lagi para instrukturnya sangat profesional. Mereka juga dulunya melatih team penolong untuk bencana di asia...wow benar-benar profesional.



Selanjutnya mulai dilakukan permainan yang pertama, kita diminta mencari bendera kuning yang sudah dipersiapkan oleh instruktur tetapi tidak semudah itu karena dengan area yang sangat luas tentu letaknya bisa dimana saja dan tersembunyi. Selain itu waktu kita dibatasi untuk mencari bendera tersebut. Dari sekian banyak peserta hanya sekitar 5 orang saja yang bisa mencari dengan cepat sebelum waktu habis. Dan mereka mendapat kaos untuk pertama kalinya, sedangkan yang tidak berhasil mendapat hukuman. Dan diriku termasuk kedalam golongan yang dihukum hiks..hiks..tapi ndak terlalu sedih juga karena yang dihukum lumayan banyak...ha...ha...



Hukumannya kami harus membentuk ikatan tak terputus dan sepanjang mungkin dari badan kita dan tanpa alat bantu, teman-teman semangat neh memanjangkan diri agar kita bisa membentuk rangkaian yang sangat panjang. Jadi kita tiarap semua dan mengkaitkan tangan kita dengan kaki teman kita dan sebaliknya hingga menyerupai tali yang panjang. Yang namanya tanah basah udah ndak berasa lagi yang penting bisa buat rangkaian yang panjang. Teman-teman sangat antusias dengan hal ini dan saling mendukung, selanjutnya rangkaian kita diukur oleh teman-teman yang telah berhasil mendapat kaos pertama. Istilahnya kita jadi musuh nich sama temen-temen yang telah berhasil duluan, ternyata rangkaian kita ndak cukup panjang sehingga kita diberikan kesempatan untuk memperbaiki rangkaian tak terputus dengan menggunakan alat bantu yang ada di tubuh kita. Mulai deh yang namanya jaket, ikat pinggang pada di lepas untuk menambah ukuran panjang rangkaian yang kita buat...



Dan benar saja kita berhasil memenuhi standar panjang yang ditentukan...ehmmm kerja team yang pertama. Kemudian dibagi menjadi 2 kelompok dan aku jadi satu dengan mbak Ratna. Wah kelompokku orangnya seru2 belum lagi pak Wilda yang ditunjuk sebagai ketua kelompok, orangnya ngocol banget dan idenya ada aja. Kelompokku orangnya kompak-kompak begitu pula kelompok yang satunya.





Mulai deh permainan dan games yang dilakukan di kelompok alias team. Semua permainan sangat berkesan tapi ada beberapa yang tak terlupakan. Diantaranya spider web, dimana kita semua (1 team) diminta berpindah tempat dari satu sisi ke sisi yang lain tetapi untuk berpindah itu masing-masing orang harus melewati jaring dimana lubang jaring itu mempunyai ukuran yang berbeda-beda, ada yang kecil dan ada yang besar plus kita tidak boleh menyentuh tali2 yang membtentuk lubang jaring. Lubang jaring yang sudah dilewati untuk melintas tidak diperbolehkan dipergunakan lagi...semula ketika kita melihat bentuk jaring itu kita sudah yang berpikiran sepertinya ndak mungkin, bayangin aja ukuran tubuh kita khan macam-macam neh ada yang besar dan ada yang kecil. Disini kita dapat pelajaran tentang kerja team dan kepercayaan. Karena kita tidak bisa melintasi jaring sendirian maka teman kita harus mengangkat tubuh kita dan melintaskan tubuh kita untuk melewati lubang jaring tersebut. Believe or not, ketika tubuh kita diangkat oleh teman kita dan kita harus melewati lubang jaring perasaan udah seperti permen nano-nano rasanya. Karena takut gagal, takut jatuh padahal apabila kita percaya dengan teman kita yang melaksanakan tugas tersebut tentu perasaan khawatir tidak akan muncul. Dan itu terjadi padaku, waktu itu teman-teman sudah berhasil melewatkan beberapa orang melewati jaring dengan sukses, tiba waktunya diriku untuk diangkat. Semula aku yakin bisa melakukan, ketika teman-teman mengangkat tubuhku untuk melewati jaring, entah kenapa muncul di kepala untuk melindungi bagian tubuhku agar tidak menyentuh tali.Maksud hati ingin berhasil malah tanganku dengan sukses menyentuh tali, alhasil temen-temen yang sudah melintas harus kembali lagi dan mengulang dari awal. Aku sangat menyesal dengan kejadian itu, karena gara-gara aku mereka semua harus kena akibatnya..Bayangin harus mengangkat tubuh temen2 lagi, wee ... Rupanya aku harus lebih percaya lagi dengan teamku karena mereka sudah memastikan bahwa aku bisa melewati jaring itu, sedangkan tugasku hanya diam dan mengikuti instruksi teman-teman. Dan betul saja ketika aku "percaya" dengan teamku, aku berhasil melewati tali jaring itu dengan sukses. Believe or not ada yang menyelesaikan permainan ini sampai berjam-jam dan alhamdulillah karena teman-teman kompak dan usahanya luar biasa (udh kayak iklan) kita berhasil menyelesaikan dalam waktu 15-20 menit. Kemudian yang berkesan lagi ketika tantangan fisik persis acara fear factor neh. Kita diminta melewati tali, jembatan yang tergantung di pohon dengan ketinggian 50 m dari atas tanah...wow, diriku yang punya takut ketinggian lumayan dag dig dug tapi hati kecil pingin banget bisa melaksanakan tantangan itu. Kita diminta jalan di sebuah tali tambang, kemudian diminta untuk merayap di atas tali, ada juga yang melewati jembatan dari papan-papan kecil yang digantung dan terakhir terjun kebawah melalui tali yang sudah dipersiapkan...Great experience for me. Teman-teman semua terkesan dengan session ini. Bahkan seorang bapak-bapak salah satu teamku sangat takut ketika harus menyelesaikan training "fear factor" ini tapi alhamdulillah dapat menyelesaikan dengan baik.
Session perenungan like usually semua terharu, kita membawa lilin dan diminta memdamkan api di lilin dengan tangan kita. Pada saat itu yang aku rasakan adalah ketakutan dan kekhawatiran yang luar biasa karena yang pasti api harus kita pegang. Mulai takut sakit sampai takut kebakar nich tangan. Disitu filosofinya bahwa untuk membuang kebiasaan buruk itu sangat sulit, penuh ketakutan, penuh kekhawatiran dan yang jelas mengalahkan semua pikiran yang negatif. Setelah semua keberanian dikumpulkan tangan ini akhirnya berhasil memadamkan api tersebut dan hai ini tidak sakit. Justru timbul keberanian di diri :-)
Selanjutnya kita dibawa ke alam terbuka dan dipisahkan masing-masing orang dan kita diminta mendirikan sebuah tenda sendirian plus perangkat keamanan untuk kita. Para trainer pesan bahwa kepala harus terlindungi karena tidak baik terkena embun langsung. Dan aku mendapat tempat yang sama sekali tidak strategis. Hanya ada satu pohon dan disekitarku rumput-rumput. Kalaupun ada pohon jaraknya sangat jauh...Tiba-tiba aku teringat teman-teman satu team, seandainya mereka ada disini tentu kita bisa menyelesaikan membangun tenda dengan kondisi yang hampir tidak masuk akal untuk mendirikan sebuah tenda. Tapi aku harus bisa survive dan bisa menyelesaikan baik itu dalam team maupun individu. Aku berusaha keras untuk berpikir bahwa kondisi yang ada ini masuk akal dan bisa didirikan tenda untuk aku berlindung.
Alhamdulillah aku bisa membangun sebuah tenda hanya aku kaitkan dengan satu pohon dan pasak yang lain aku pasang di rumput. Sebelumnya aku tidak membayangkan bahwa rumputpun bisa menjadi pasak, karena aku sama sekali tidak menemukan pasak di tempat tersebut. Dan yach sebuah tenda yang sangat aneh dan tidak simetris berdiri juga di situ...ha..ha..hasil karyaku...ha...ha...
Begitu banyak pelajaran yang aku dapat mulai dari mental, spiritual and fisik :-)

So many great experience I got from Outbond...and yanroo is best organizer...

Wassalam,








Selasa, 27 November 2007

Grateful

Ass.wr.wb,

Aku melihat jam sudah mendekati waktu makan siang. Segera aku menghubungi temanku untuk janjian makan siang bersama, karena dia sedang puasa maka aku mencoba menghubungi teman yang lain. Temanku ini bekerja sebagai resepsionis. Sebelumnya aku tidak pernah mendengar banyak cerita tentangnya, tetapi hari itu aku mendengar kisah hidupnya yang menurutku bisa menjadi sebuah pelajaran. Temanku ini seorang yang periang, dia sangat lincah, hampir tidak pernah terlihat sedih ataupun susah, dan sangat aktif.


Dia mulai menceritakan tentang perjalanan hidupnya dan masa kecilnya. Temanku ini berasal dari keluarga yang sederhana, bapaknya bekerja sebagai pegawai negeri. Bapak temanku ini meninggal dunia ketika temanku duduk di kelas 2 SD sedangkan adiknya yang paling bungsu masih ada dalam kandungan ibunya. Bapaknya meninggal karena kecelakaan, dan tidak meninggalkan harta ataupun pensiun. Sang ibu yang sangat tabah dan kuat berjuang sekuat tenaga demi kelima putra-putrinya. Mulai perjualan kue keliling sampai akhirnya memiliki warung di sekolah di mana temanku ini bersekolah. Setiap harinya temanku dan kakaknya harus membawa singkong dari pasar ke rumahnya dengan berjalan kaki bersama kakaknya. Jaraknya cukup jauh sekitar 4 atau 5 km, dengan membawa singkong yang beratnya lebih dari 1 kg untuk dibuat kue dan makanan yang lain. Setiap kali capek temanku ini berhenti untuk beristirahat dan kemudian dilanjutkan lagi perjalanannya.
Temanku berkata,”Kalau hidup susah aku sudah biasa karena sejak kecil memang kondisinya sudah penuh perjuangan” kemudian dia tersenyum. Dan melanjutkan ceritanya. Ibu temanku sangat keras mendidik anaknya, setiap hari mereka harus membantu ibunya untuk mempersiapkan dagangan karena warung mereka buka mulai pagi hari. Masing-masing anak mengerjakan tugas masing-masing. Ada yang mengupas, memarut kelapa, memeras santan, dsb. Setiap anak harus melaksanakan tugasnya, kalau tidak maka tidak akan dapat uang saku. Dengan seperti ini mereka menjadi dekat dan saling bantu membantu karena memang harus berjuang untuk bisa makan setiap hari dan bersekolah.
Temanku ini sangat senang dengan pelajaran bahasa Inggris, nilainya bagus. Suatu ketika gurunya ingin sekali menyekolahkan temanku ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus SMA hanya saja temanku ini harus tinggal jauh dari ibu dan adik-adiknya karena berbeda kota. Temanku sangat ingin melanjutkan sekolah, tapi kondisi tidak memungkinkan. Ibu temanku berkata, “Kalau kamu melanjutkan sekolah lalu siapa yang membantu ibu” karena ibunya berharap setelah menyelesaikan SMAnya temanku ini dapat mencari pekerjaan dan membantu ibunya untuk membiayai adik-adiknya. Dengan kondisi seperti ini akhirnya temanku membuang jauh keinginannya untuk melanjutkan sekolah dan mulai mencari pekerjaan. Dan Alhamdulillah mendapat pekerjaan dan dapat meringankan beban ibunya.
Tibalah bertemu jodoh, temanku menikah dengan seorang guru SD negeri dan dikaruniai 2 putra yang lucu-lucu. Suami temanku ini guru honorer pada saat menikah, dengan penghasilan yang sangat kecil. Tiba juga saatnya suami temanku menjadi guru tetap dengan penghasilan yang lumayan lebih baik dari sebelumnya. Temanku tetap membantu suami untuk bekerja membantu perekonomian keluarga, tidak hanya keluarga mereka tetapi keluarga besar. Waktu berjalan dan Alhamdulillah mereka memiliki rumah sendiri, dengan mencari kredit di bank mereka kumpulkan sedikit demi sedikit bahan material untuk membangun rumah mereka. Temanku dan suaminya saling membantu dalam hal keuangan. Temanku berkata,”Suamiku sering berkata, aku ingin sekali menyenangkan kamu tanpa harus kamu bekerja, punya penghasilan besar dan memperbaiki kehidupan kita” lalu aku melihat mata temanku berkaca-kaca. Temanku berkata pada suaminya,”Sabar pak, mungkin rezekinya memang harus lewat kita berdua saat ini, tidak hanya bapak”. Dengan optimis dia berkata pada suaminya,”Nanti InsyaAllah anak-anak kita yang menyenangkan kita dan semoga besoknya lebih baik, bapak mesti bersyukur.” Kemudian dia berkata,”Harus semangat dan berjuang pak, tidak bisa tiba-tiba berhasil, yang penting berusaha sekuat tenaga dan berdoa.”
Dia begitu optimis memandang masa depan, walaupun jalannya berliku, walaupun keinginan masih jauh melayang di angkasa tetap bersyukur dan bersemangat untuk menjalani hidup. Tetap berusaha, berdoa dan saling mendukung.


Good luck my friend, best wishes for you...and I learn something from you...

Wassalam,

Rabu, 14 November 2007

Beginning - Preparation

Ass.wr.wb,


Menyambung tulisan tentang persiapan menikah yach...


After prewedding, kemudian mulai preparation untuk invitation alias undangan.

Pertama kita buat list undangan yang mau kita undang, mulai dari saudara, teman-teman ortu, teman-teman kita. Setelah dapat listnya kita hunting detail alamat, kemudian mulai deh penghitungan jumlah tamu yang akan di undang.

Setelah dapat nama-nama, kemudian lanjut design undangan. Kebetulan undangan di design oleh temen kita sendiri, adek kelas kita dari Statistik - ITS...Hamied Arief. Wah designnya bagus lho, buat yang mo pesen design plus bikin bisa contact dia di hamid.arif@infomedia.web.id (it's ok ya mid di publish, because your design is great). Waktu itu aku bilang konsepnya kayak gimana mulai deh diutak-atik ama si Hamid.

Neh design undangan yang kita pake ...





Untuk halaman depan walaupun hasil akhir kita ndak jadi memajang foto kita sebanyak itu...he..he..maruk banget, tapi cuman satu foto aja yang dipakai.


Sedangkan halaman bagian dalam sebagai berikut :


Hamid buat designnya as request kita :-) ...thanks a lot ya Mid :-D

Continue with souvenir...:-)

Wassalam,





Senin, 12 November 2007

Hidup Bersama ...Dalam Susah .... (Nice Story)

Cerita ini saya ambil dari email kiriman teman saya Yani (chayank_mona@yahoo.com) melalui milis statistik ITS parameter@yahoogroups.com ....nice story

Hidup Bersama... Dalam Susah......

Ada sepasang suami-istri yang berjualan nasi kuning di sebuah kompleks perumahan di Jati Bening. Umur mereka sudah tidak muda lagi. Sang suami mungkin sudah berumur lebih dari 70, sedangkan istrinya sekitar60-an.


Di sekitar mereka ada beberapa gerobak lain yang juga menjualmakanan untuk sarapan pagi. Tapi dari semuanya, hanya gerobak merekayang paling sepi.

Setiap pagi, dalam perjalanan menuju ke kantor, saya selalu melewatigerobak mereka yang selalu sepi. Gerobak itu tidak ada yang istimewa.Cukup sederhana. Jualannya pun standar.

Setiap pagi pula, sepasang suami-istri itu duduk menjaga gerobakmereka dalam posisi yang selalu sama. Sang suami duduk di luargerobak, sementara istrinya di sampingnya. Kalau ada pembeli, sangsuami dengan susah payah berdiri dari kursi (kadang dipapah istrinya)dan dengan ramah menyapa pembeli. Jika sang pembeli ingin makan ditempat, sang suami merapikan tempat duduk, sementara istrinyamenyiapkan nasi kuning dan menyodorkan piring itu pada suaminya untuk diberikan pada sang pelanggan. Kalau sang pembeli ingin nasi kuningitu dibungkus, sang istri menyiapkan nasi kuning di kertas pembungkus,dan menyerahkan nasi bungkusan itu pada suaminya untuk diserahkan padasang pelanggan.

Saat sedang sepi pelanggan, pasangan suami-istri itu duduk diam.Sesekali jika istrinya agak terkantuk-kantuk, suaminya mengurutpunggung istrinya. Atau jika suaminya berkeringat, sang istri dengansigap mengambil sapu tangan dan mengelap keringat suaminya.

Kalau mau jujur, nasi kuning mereka tidak terlalu spesial. Sangatstandar. Tapi, kalau saya mencari sarapan pagi, saya selalu membelinasi kuning di tempat mereka. Bukan spesial-tidaknya. Tapi lebihkarena cinta mereka yang membuat saya tergerak untuk selalu mampir.

Dalam kesederhanaan, kala susah dan sedih karena tidak ada pelanggan,mereka tetap bersama. Sang suami tidak pernah memarahi istrinya yangtidak becus masak. Sang istri pun tidak pernah marah karena gerakansuaminya yang begitu lamban dalam melayani pelanggan. Dia bahkanmemberi kesempatan suaminya untuk melayani pelanggan.

Mereka selalu bersama, dan saling mendukung, bahkan di saat susah sekali pun.

Hingga hari ini, sudah 10 tahun saya lewati tempat itu, mereka masihtetap di tempat yang sama, menjual nasi kuning, dan selalu bersikapsama. Penuh kesederhanaan. Penuh kasih sayang. Dan saling menguatkandi saat susah.

Jika Anda berkunjung ke Bekasi, Anda bisa mampir ke jalan raya komplekJati Bening Indah. Tidak susah mencari gerobak mereka yang sederhana.Carilah gerobak yang paling sepi pelanggan. Mereka berjualan sejakpukul 07.00 hingga siang hari (mungkin sekitar 11.00, karena sayapernah ke kantor jam 11.00, mereka sudah tidak ada). Jujur, nasikuning mereka sangat standar & tidak selengkap gerobak nasi kuninglain di sekeliling mereka. Namun, cinta kasih mereka membuat makananyang sederhana itu terasa begitu nikmat. Cinta kasih yang begitutulus, sederhana, apa adanya. Bahkan dalam kesusahan sekalipun, merekatetap saling menguatkan.

Sebuah kisah cinta yang luar biasa. Mungkinkah kita bisa seperti mereka?

Semoga Tuhan melimpahkan rahmat buat kita semua. Amien.

(author : unknown)

Minggu, 11 November 2007

Birthday

Ass.wr.wb,

Birthday ...let's talk about this...
Umur saya baru aja bertambah 1 tahun tepatnya 11 Nov, sekarang jadi 29 tahun...
Close to 30 tahun ;-)....



Setiap tahunnya alhamdulillah saya mendapat "sesuatu" (bukan hanya sebuah gift yach, tapi lebih ke pembelajaran)...
Hadiah yang luar biasa diberikan oleh Allah SWT yaitu lovely husband...menjalani kehidpan berumah tangga. InsyaAllah sakinah, dikaruniai putra-putri yang sholeh dan shalihah, diberikan kebahagiaan dunia & akhirat...amien...
Pas tanggal 11 Nov kemarin banyak doa dan wish dari sahabat, keluarga dan suami..
Ndak penting mo ngucapin no keberapa but all of that wish is meaningful for me..Sahabatku yang udh kayak adek sendiri si haryoko mengawali ucapan...brotherku yang satu ini ndak pernah lupa ama ultah temen-temennya..sejak kita masih satu kantor dulu dia yang paling sering remind temen2 klo ada yang ultah. Selanjutnya adekku renny dan banyak lagi temen-temen..
Bahkan temenku SMP pun mengingat hari ulang tahunku dimana aku sendiri sering lupa hari kelahirannya...thanks drg. Lia and sorry for all my mistaken.
Pagi itu suamiku tidak mengucapkan apa-apa, sehari sebelumnya dia udah bilang padaku klo dia mau ke kantor hari minggu itu (11 Nov 2007). Ketika dia mengucapkan keinginannya untuk pergi ke kantor entah mengapa aku jadi sedih dan mulai berpikir kenapa harus ke kantor pada saat aku di rumah (begitu alasanku)...padahal dia sabtu libur dan aku yang pergi ke kantor, apa iya balas dendam (bisikku dalam hati). Dengan santai dia berkata, "sabtu itu hari istirahatku, jadi minggu aku ke kantor." Aku tahu dia ada pekerjaan yang harus diselesaikan apalagi hari seninnya dia pergi ke luar kota...Tiba-tiba aku jadi manja, dan kolokan untuk sesaat. Ntah kenapa jadi sedihh banget, air mata keluar tak tertahankan...Aku cuman ngelonyor pergi ke kamar mandi ninggalin suamiku yang sedang menonton TV.
Lama aku berpikir apa iya ini masalah yang besar, toh aku sendiri udah tahu karakter suamiku yang memang tidak terlalu menganggap special hari tertentu. Tapi aku tidak bisa mengelak dari kesedihanku, aku mencoba berpikir sambil mencari logik thinking (aduuhhh bahasa apa neh) dari ini semua.."Ayoo Wind jangan kolokan" bisikku dalam hati...
Mungkin benar juga ya klo kita semakin tua semakin sensitif ha...ha...
Hari minggu pagi aku mencoba untuk tidak terlalu sedih dan mencoba untuk melihat lagi apa iya gara-gara ini. Tapi tetep aja masih belum bisa, ya udah aku tidak memaksakan diri dan mencoba untuk melalui semuanya..walaupun terlihat menangis di depan suamiku. Aku bertanya pada suamiku "Jam berapa kamu berangkat?" lalu dia menjawab "Jam 8, bentar lagi mandi"..aku mencoba untuk menerima ini semua tapi aku tidak bisa bohong kalo hatiku sedih...Ketika akan berangkat dia menghampiriku, "Ayo ikut ke surabaya ta drop ke rumah kamu (rumah ortu)" trus aku bilang sambil menahan tangis "Aku ndak ikut, papa & mama pergi ke Malang ada arisan pensiunan". Dia kaget juga karena sebelumnya emang dia mengusulkan supaya ikut ke surabaya tapi diantar ke rumah ortu, maen ke sana dan dia ke kantor.
Akhirnya dia tetep berangkat tapi aku stay at home. Selama di rumah aku merenungkan lagi sikapku..Tak seharusnya aku seperti ini, sama sekali ndak perlu karena aku yakin suamiku tidak bermaksud membuatku sedih. Mungkin yang membuatku sedih adalah dia harus masuk kerja pada saat seharusnya kita libur, spend time together. Aku jadi bisa merasakan, klo aku masuk hari Sabtu dan dia libur di rumah he..he..Tiba-tiba semua berangsur baik dan aku sibuk ngurusi rumah.
Adekku yang paling kecil maen ke rumah dengan ceweknya :-), lumayan ada temennya...ehmmm Allah maha adil dan tahu semuanya, mungkin klo aku ke surabaya jadinya ndak bisa ketemuan ama mereka dan ceweknya adekku jadi ndak bisa tahu rumahku ;-) lalu aku mulai bisa melupakan sedih2 yang sebelumnya.
Ketika adekku pulang ke surabaya, tak berapa lama suamiku pulang..Aku senaaaanggg sekali melihatnya pulang walaupun hari sudah maghrib, tak ada kata protes atau cemberut seperti tadi pagi ha...ha...
Lalu dia bilang, "tuh Melly (sebuah toko kue di surabaya) tahu klo kamu ulang tahun hari ini" sambil tersenyum padaku. "Apaan nich" tanyaku. Dia menyodorkan bungkusan kue dan aku tahu isinya sebuah tart black forrest dengan ucapan "Happy Birthday"...Seketika aku tidak bisa berkata apa-apa, aku cuman bisa diam dan terharu...rupanya suamiku punya cara yang berbeda dan dia adalah dia dengan segala kebaikan terhadap istrinya..Aku menunggunya sholat maghrib sambil membuka bungkusan kue itu dan tiba-tiba dari belakang dia mengucapkan "Selamat ulang tahun ya" sambil tersenyum padaku. Aku menjawab, "thank you, maafkan aku yach yang selalu merepotkan kamu". Lalu dia menjawab, "aku yang minta maaf, karena membuat kamu sedih hari ini" walaupun sebenarnya dia tidak bermaksud seperti itu.
Bukan karena giftnya atau nilai barang yang diberikan, tetapi kasih sayang dan doa yang diberikan itu sebenarnya yang aku rasakan :-)..karena bertambahnya usia bukan untuk berpesta pora tapi untuk bersyukur karena kita diberikan kesempatan lagi dan berintrospeksi diri karena sisa umur kita semakin berkurang...
Keesokan harinya ketika aku masuk kantor, aku menerima banyak doa, surprise dan senyuman from my lovely friends :-)

Semoga aku bisa menjalankan sisa umurku dengan baik dan barokah...amien...

Wassalam,

Minggu, 04 November 2007

Beginning



Ass.wr.wb,




Mo share persiapan pernikahan neh...


Mo crita dulu awal kita ketemu ;-) Aku dengan suami temen kuliah, kita udah sahabatan sejak lama. Kenal mulai aku kuliah sekitar tahun 1997, tapi baru mulai dekat sekitar akhir tahun 2006 setelah masing-masing berkelana dan punya pengalaman masing :-). Tidak menduga sebelumnya klo kita menikah, karena ya seprti diawal sudah berteman sangat lama dan saling tahu juga kondisi masing-masing...



Ketemuan pertama kali ketika mengantar undangan temanku, jadi dia menemani temenku yang mau menikah dan mengantar undangan ke rumah. Setelah sekian lama diriku tidak pernah bertemu dan sudah jarang sekali berkomunikasi karena kesibukan masing-masing. Pertemuan itu terasa biasa saja hanya sekedar say Hi dan masing-masing jadi ndak begitu ngenali karena kita udh mengalami perubahan penampakan (ha...ha...) pasca kuliah. Ketemunya ini juga di luar pagar rumah, di pinggir jalan he...he...karena kebetulan ada cowoknya adek di rumah.


Sesudah itu ya seperti biasa komunikasinya, hanya email or sms aja. Kemudian suatu ketika bapak seorang temanku meninggal, temanku ini juga teman suamiku (waktu itu blm suami ya) . Lalu mas telpon dan kita janjian melayat berdua ke teman kita tersebut. Masih sama, masih biasa aja seperti sebelumnya. After that maybe we're think and everything going well...Kita jadi dekat dan komunikasi kita semakin baik, ndak tau gimana or begini klo Allah SWT sudah mengatur...semuanya jadi jelas.


Mas melamar bulan 1 April 2007, kita berdua berkomitmen ndak pingin lama-lama lagi dan pingin serius ingin meningkatkan ke jenjang selanjutnya.




Kita berdua yang mempersiapkan segala sesuatu plus bantuan orang tua yang luar biasa, adek2 yang super support dan jangan lupa teman-teman yang luar biasa.


Mulai neh susun priorotas yang harus di persiapkan. Setelah mendapat tanggal pernikahan 09 Sep 07 yang kita buat list :




1. Gedung


2. Catering


3. Undangan


4. Perias


5. Dekorasi


6. Photography


7. Transportasi


8. Penginapan untuk keluarga


9. Souvenir




Prioritas pertama neh gedung, karena pada bulan-bulan tersebut gedung ramai dan apabila tidak booking dengan cepat bisa ndak dapat gedung. Aku dan mas memutuskan untuk memilih gedung dekat dengan rumahku, karena acara dilaksanakan pada pagi hari setelah akad nikah dan menghemat waktu plus tidak kena macet. Rumahku yang di daerah Surabaya barat paling dekat dengan gedung Islamic Centre, Universitas Wijaya Kusuma dan Gedung Juang 45. Pilihan pertama sebenarnya pingin buanget di Islamic Centre karena gedungnya legaa plus parking area yang luas pula (walaupun tamu kita tidak sebanyak dan seheboh max kapasitas gedung tersebut) he...he...Booking gedung mulai dilakukan bulan May 2007, ternyata Islamic Centre dipakai wisuda oleh salah satu universitas pada tanggal yang sama dengan pernikahan kita...hiks..hiks...akhirnya second choice ke Gedung Juang 45 (Mayjend Sungkono - Surabaya) dan alhamdulillah dapat...legaa satu item sudah dipastikan.




Kemudian undangan...ini juga penting untuk menentukan jumlah undangan, cetak undangan. Karena undangan sebaiknya diberikan paling tidak 2 minggu sebelum hari H dan 1 bulan sebelum hari H untuk kerabat kita yang di luar kota.


Sebelumnya foto pre wedding untuk keperluan foto yang dipakai pada saat acara or dipakai diundangan (bagi yg undangannya pakai foto yach). Untuk urusan foto prewedding dan foto-foto pada hari H yang kita pilih Ronna Foto ada di Kertajaya Surabaya. Masih temen mama, kebetulan mamaku perias manten jadi yang take care beginian temen-temen mama sendiri. Pingin baget pre wedding out door, cuman karena lagi padet banget schedulenya dan diriku yang bekerja sampai hari sabtu akhirnya kita ngambil indoor yang ndak kalah juga lho sama outdoor. Hanya saja klo outdoor, lebih banyak pilihannya. Waktu itu pingin banget foto outdoor di kampus (jadi ambil tema back to campus) di ITS - Surabaya.


Nich hasil foto pre wedding kita




.... bergaya kayak model. Kita ber-2 ndak bisa gaya alias canggung banget di depan kamera dan alhamdulillah si fotografernya mo ngarahin kita...Itu sebagian dari hasil pre wedding...
OK will continue ...:-)

Senin, 29 Oktober 2007

A Part of The Song (Nice)...

Ass.wr.wb,

Suka banget dengan reffnya :-)

11 Januari

By. Gigi

Reff :

Kau bawa diriku Kedalam hidupmu
Kau basuh diriku
Dengan rasa sayang
Senyummu juga sedihmu adalah Hidupku
Kau sentuh cintaku dengan lembut
Dengan sejuta warna

Wassalam,

Jumat, 26 Oktober 2007

Pernikahan - Menikah (continue)

Ass.wr.wb,



Continue lagi ya....jadi sebenarnya semua itu bersifat misteri. Karena yang namanya jodoh, harta, kematian semuanya mutlak yang tahu Allah SWT, kita ndak ada yang tahu. Ada seorang teman yang dia waktu itu mempunyai calon dan mereka juga mempunyai plan untuk menikah, yang membuat geli temanku itu bukan satu kota denganku, dia bilang "aku tidak mau kembali ke tempat asalku" dia berharap bisa hidup & berkeluarga di kotaku..aktualnya dia menikah dengan kakak kelasnya waktu SMU dan kembali ke tempat asal...;-) So ndak ada yang tahu, cuman bisa berusaha yang terbaik.




Ada pengalaman di tempat kerjaku dan mungkin ndak hanya di tempat kerjaku ya, ketika seorang perempuan sudah masuk "usia" (deskripsi dari lingkungan neh, maaf tidak mewakili juga) itu yang ditanyakan adalah kapan get marry or udh punya calon or anaknya berapa ? Well standar pertanyaan dari lingkungan sekitar ketika kita sudah memasuki kategori umur yang mestinya udh berkeluarga. Sedangkan faktor menikah itu bukan hanya status, tetapi aku masih sering menemukan hal ini. Pengalamanku sendiri ada beberapa, jadi pertama waktu itu udh punya calon. Ketika ditanya seperti ini dengan tenang kita menjawab "sudah ada sedang di plan, sedang usaha menuju ke sana or tunggu aja ya undangannya". Nah pas ditanya seperti ini ternyata kita belum ada calon, apa iya kita termasuk orang yang aneh.
Pernah juga ditanya oleh seorang perempuan, dia dari Jepang dan kebetulan adat ketimurannya mungkin sedikit sama ya dengan di sini. Waktu itu dia bertanya padaku, gimana di Indonesia apakah pada usia tertentu perempuan itu lazimnya menikah?, kemudian aku menjawab, "Iya betul, di sini biasanya usia sekitar 25 tahun mulai dipertanyakan tentang hal itu dan biasanya mulai diperbicarakan ketika usianya mulai mendekati 30 tahun tetapi belum menikah." Hanya saja sekarang kehidpan di kota besar, orang mulai tidak memusingkan tentang status pernikahan terhadap perempuan, maksudnya apakah dia udah menikah pada "usia" (yang di deskripsikan oleh lingkungan) or not, karena orang mulai memahami mungkin bahwa itu bukan sebuah status belaka tetapi itu merupakan proses.
Diriku percaya bahwa menikah itu adalah sebuah ibadah dan fitrahnya kita sebagai manusia memang diciptakan untuk berpasang-pasangan, jadi kapanpun itu mestinya tidak ada patokan limit bahwa usia tertentu seseorang udh masuk kategori aus. Karena yang punya hidup kita pasti sudah mengetahui yang terbaik bagi kita. Cuman bukan berarti kita tidak berusaha ya, berikhtiar mah wajib hukumnya :-)
Ya memang tidak dipungkiri dari aspek tertentu ada kekhawatiran atau lebih tepatnya anjuran, misalnya dari segi kesehatan karena melahirkan pada usia tertentu itu rawan maka sebaiknya menikah pada usia tertentu.
Kembali ke teman dari Jepang tersebut, dia lalu berkata "Hampir sama seperti di Jepang, hanya saja wanita Jepang sekarang lebih mandiri terutama yang mempunyai karier, sehingga lingkungan tidak terlalu mempermasalahkan atau menggunjingkan hal itu"
Ada seorang teman yang belum menemukan pasangan, dia seorang mandiri dan cukup mapan. Ketika itu dia berkata padaku "Siapa sich Win yang ndak pingin married, pingin banget cuman belum menemukan". Waktu itu aku balik bertanya, "Emang yang bagaimana yang mbak inginkan?". Lalu dia menjawab, "Standard aja, ya samalah dengan yang lain. Yang bisa membimbing, yang bertanggungjawab". Sebenarnya itu merupakan sebuah harapan juga, jangan dikira mereka tidak mau berkeluarga, tidak semuanya sich mungkin ada juga yang decide untuk hidup sendiri.
Ya akupun tidak mengetahui sebenarnya dia mencari yang seperti apa, apakah karena dia sudah cukup mandiri sehingga standard pendamping menjadi cukup meningkat dan kebetulan belum ada atau karena sibuk dengan aktifitas sehingga jarang bertemu or berkomunikasi dan bertemu seseorang. Entahlah, begitu banyak faktor tapi yang jelas diapun ingin mendapat pendamping. Aku pernah bertanya, "pernah merasa sepi". Lalu dia tersenyum dan bilang, "sometimes win, klo pas sendirian ya pasti merasa ada sesuatu yang kurang." Kebetulan temanku ini punya keponakan-keponakan yang mendampingi dan suka berkumpul dengannya sehingga waktu-waktu seperti inilah yang membuat dia tidak merasa sepi dengan heboh.

Well, begitu yang aku temui. But afterall, semua yang kita alami merupakan sesuatu yang indah yang semoga bisa diambil hikmahnya...

Will continue...

Wassalam,

Kamis, 25 Oktober 2007

Pernikahan - Menikah


Ass.wr.wb,


Menulis apa yang ada dipikiran, jadi sama sekali ndak sistematis...

OK, lagi kepikiran tentang topik pernikahan or menikah neh..
Melihat sekitar dan berdasarkan teman-teman yang memperbincangkan hal tersbut.

Pada saat selesai kuliah dulu, temen-temen neh especially cewek jadi mulai buat planning untuk menikah pada umur berapa, jangankan pas abis kuliah bahkan topik ini pernah aku dengar sewaktu SMU. Ada salah satu temen SMU yang dia lulus SMU langsung menikah, tidak menyangka aja karena dia dari keluarga yang cukup mampu tetapi tidak memilih meneruskan sekolah melainkan memilih untuk menjadi istri. Yah choice, so it will no problem...karena pilihan masing-masing..
Nah, selesai kuliah sekarang beberapa mulai memikirkan hal ini, ada yang ingin segera menikah, ada yang plan pada umur tertentu, ada yang belum kepikir karena ingin mengembangkan diri dengan bekerja atau sekolah lagi...yach berbagai macam.
Jadi ingat di film Dragon Ball, waktu itu Son Goku beranjak dewasa dan dia bertemu Cici temennya waktu masih kecil, karena mereka beranjak dewasa ada ketertarikan Cici terhadap Son Goku...Cici meminta Son Goku menikahinya, dan waktu itu Son Goku dengan wajah tanpa ekspresi bertanya "Menikah, makanan apa itu ? aku lapar" :-) Lucu banget ekspresinya, pernyataan Goku ini membuat Cici jadi bersungut-sungut dan marah. Meskipun begitu toh akhirnya mereka menikah dan mempunyai anak-anak yang jagoan seperti bapaknya...
Ha..ha...kok jadi ke film kartun..maklum suka banget ama film kartun ;-)
Balik lagi ke topik, ada beberapa teman yang di prediksi menikah duluan karena memang sewaktu kuliah udah pada punya calon dan sudah serius, lha iya udh dewasa ini.Kebetulan prediksi menikah duluan ini ternyata meleset, yach walaupun tidak semuanya meleset...
Will continue (back to work, ada tugas neh :-))
Wassalam,

Rabu, 24 Oktober 2007

My Best Friend 3

Ass.wr.wb,

Continue again...

Setelah berdiskusi dengan teman tersebut, kemudian aku coba untuk membuka pikiran dan melihat kembali...Dan ternyata memang benar, apa yang ada dipikiranku itu salah. Tidak semua kondisi seperti itu, dan senegatif yang aku pikirkan. Ternyata banyak sisi positif dan menyenangkan yang aku dapatkan. Tiba-tiba semua berubah, aku punya teman yang sangat banyak, tanpa aku harus memikirkan apakah dia berteman dengan diriku itu karena sesuatu or not, feel free dan tulus saja. Karena berteman itu tidak mengharapkan imbalan, seandainya kita mendapat sesuatu dari berteman, itu sebuah hadiah buat kita...:-)

Ehmmmm menyenangkan, selama kuliah aku punya banyak kakak, sahabat, adek. Semua punya karakter yang unik dan aku banyak belajar dari mereka. Secara tidak langsung itu juga mempengaruhi karakter dan pola pikir. Alhamdulillah positif, mereka sangat perhatian. Kalaupun aku salah mereka mengingatkan, memarahi kadang-kadang tapi juga menyemangati diriku.

Aku cukup aktif di kegiatan kampus, aku merasa enjoy dan menikmati aktifitas tersebut. Tanpa mencoba menjadi orang lain untuk diterima lingkungan, aku bisa mengekspresikan diriku dengan bebas, tapi bebas yang bertanggungjawab yach ;-)...

Kakak-kakakku selama kuliah, mereka ngemong, bisa diajak diskusi dan seru aja klo ngobrol sama mereka. Tapi jangan salah yach walaupun aku perempuan klo namanya tanggung jawab tetep aja aku diposisikan secara profesional. Kalau lalai banyak teguran keras, tapi rehabilitasinya otre juga.

Yang namanya sahabat, selalu ada di saat kita dalam kondisi terburuk. Ndak pamrih dan selalu ada walaupun itu hanya sebuah perhatian atau pendengaran untuk mendengarkan kita bercerita sesuatu. Aku punya pengalaman dengan sahabat-sahabatku yang terbukti, ketika aku dalam kondisi yang memang sangat membutuhkan mereka, mereka selalu ada. Kebetulan diriku ini klo di rumah susah curhat dengan orang-orang rumah, bukan karena diriku jauh ama keluarga cuman ada rasa yang ...ehmmm gimana ya susah mendeskripsikannya, makanya aku lebih suka bercerita dengan teman...Ha...ha...mungkin ada sisi karena merasa mandiri or sok kuat yach (he...he...) makanya ndak pernah curhat sama keluarga atau ortu, bingung memulai ceritanya ...akhirnya lari ke teman :-)

Setiap kali ada problem yang ingin aku share ada aja sahabat yang siap sedia. Malahan aku punya pengalaman, waktu itu punya problem dan pingin share tapi aku bingung mau aku share sama siapa tiba-tiba sahabatku itu muncul dan rasanya menyegarkan seperti kalo kita lagi haus terus minum air...tenang rasanya...Walaupun dia hanya mendengar tangisanku tanpa mendengar kata-kata yang bisa aku ucapkan ...

Aku bersyukur sama Allah SWT, karena teman-teman terbaik, keluarga selalu ada untuk diriku...Dan penuh ketulusan :-)

Semoga diriku juga bisa belajar menjadi sahabat yang baik bagi siapapun :-)

Wassalam,

Selasa, 23 Oktober 2007

My lovely Wife

Ass.wr.wb,

My husband is always give me surprise...today he give me very nice email...


"Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi."
(Hadist Riwayat Thabrani dan Hakim).


"Bila kita menikah, padahal saat ini kita (misalnya) seperti tulang punggung bagi keluarga orangtua, maka Allah yang maha pengasih dan maha penyayang tidak akan menambah berat beban yang harus kita pikul, bahkan Dia akan meringankannya melalui pernikahan".
"Ketika kita buat keputusan untuk menikah, itu berarti bahwa kita sedang menyenangkan Allah".


Menikah bagiku.....
Adalah sunnah Nabi.
Adalah sama seperti makan & minum, insting dasar manusia untuk survive, melestarikan keberadaannya.
Adalah menyenangkan Allah.
Adalah berharap pada janji-janjiNya apabila seseorang melaksanakan pernikahan ini.
Adalah separuh iman.
Adalah seperti mendapatkan bantuan dari 1 manusia dengan segala kebaikannya.
Adalah proses, bukan tujuan akhir, sebuah proses untuk berbagi suka & menikmati duka, sebuah proses memahat diri menjadi lebih indah.
Dan selayaknya sebuah proses, menikah adalah proses seumur hidup untuk belajar memahami diri, memahami hidup, menjawab alasan keberadaan kita didunia.


Dan janji-janjiNya pasti ditepati.
Sungguh bahagia mendapatimu telah menanti dirumah ketika aku pulang.........
Sungguh bahagia menikmati hidangan dirumah, bukan hanya karena campuran bawang, lombok, gula dan garam, tapi lebih karena bumbu cinta didalamnya.........
Sungguh bahagia ada yang mengingatkanku bahwa Allah adalah nomer 1........
Sungguh bahagia ada yang membantuku menyiapkan segala sesuatu yang aku butuhkan........
Sungguh bahagia ada sikap pantang menyerah pada setiap kemalasanku, ada kesabaran atas sikap kekanakanku......
Sungguh bahagia apabila ada maafmu atas segala khilaf, ada maaf pada setiap bantingan pintu, ada maaf atas segala diamku, ada maaf atas sikapku yang tidak menghargaimu, ada maaf atas kebodohanku bersikap sok tau, ada maaf karena lalai melihat semua keburukan diri.........
Sungguh malu melihat diri seperti itu..........
Without u i'm nobody


luv u

Thank you my lovely husband :-)

Wassalam,

My Lovely Husband

Ass.wr.wb,

Kadang-kadang susah mengucapkan sesuatu secara lisan akhirnya pakai tulisan, (24 Oct 07) :


Hi, today I want share my story about my lovely husband. He is my best friend, my brother, my parents, my husband.....
He is very quite, when he is laugh the sound is very soft...It is very different with me. because my voice is loud...ha...ha...
I'm "slordig" (Dutch Language) but he is very voorzichtig (Dutch Language ---> careful)....
Both of us is work everyday, except on Saturday of course but only my husband because when saturday I have to go to office for a half day ;-)
His job at Surabaya, we're live at Sidoarjo. So everyday he have to go far away to Surabaya...He is strong, because we have to keep fight and support each other.
He is responsible man...
I can't cook, my husband more clever than me for cook...I'm still learn right now, but I'll try my very best.
I'm very happy when I'm going home from office because I can meet my husband, cook for him, talk, watch a TV....when my lovely husband is come, I'm more happy because my lovely already at home...
Cook for him is happiness for me, when he is eat my food that's make me more-more happy...I can't describe...:-)
Pray together is also happiness for me, I'm bless because my husband is obedient to Allah SWT...He is imam for me, subhanallah...
So many activity and things that make me happy not only above activity :-), so meaningful......
Well, so many things that can't describe by word, but I believe we can feel it.
So many things that I learn...love, care, share, understanding, responsible, patient, commitment, support etc....
Gambatte....keep try, never give up :-)....


This is not hyperbolic but it is only small part that I can share this day :-)

My Husband is de liefste (Dutch)
Ai shite imasu .... Ich liebe dich


Wassalam,

Minggu, 21 Oktober 2007

A Gift From Friend


Ass.wr.wb,


Alhamdulillah mempunyai teman-teman yang selalu support.

This day is first day come back to the office...Open email and surprise I got a gift from my friend for my wedding...nice :-)
Thank You mas Abu Hanifah (hanif@pal.co.id)
Wassalam,


Minggu, 07 Oktober 2007

My Best Friends 2

Still Continue...
SMU ada beberapa temen deket, sekarang masih kontak-kontak tapi ada juga yang menghilang ndak tau keberadaannya :-)...
Kuliah semakin banyak teman-teman dekat or sahabat, kita sling support dan mungkin karena kuliah itu proses pendewasaan (ha...ha...bahasanya euy...) maka keterlibatan emosional dan proses pemikiran juga sudah berbeda dengan di sekolah-sekolah sebelumnya.
Sahabat adalah orang yang senantiasa ada, tulus membantu tanpa mempertanyakan untuk apa-mengapa-kenapa, ada di saat kita sangat membutuhkan. Sebaliknya seorang sahabat yang baik tidak hanya hadir di saat-saat yang menyenangkan tetapi di saat yang tidak menyenangkan.
Alhamdulillah aku dikelilingi oleh teman-teman yang baek kepadaku udah seperti saudara sendiri.
Mengingat diriku yang anak pertama tidak punya kakak kecenderungan manja dengan teman-teman :-)
Sewaktu kuliah aku merasakan punya banyak kakak dengan banyak karakter, begitu pula teman-teman dekat.
Karena aku lumayan aktif di kegiatan kampus membuat diriku dekat dengan beberapa orang seperti saudara sendiri...ehmmm sampai sekarang aku merindukan masa-masa dimana kita saling diskusi, ngomongin apa aja mulai dari yang penting sampai yang tidak penting ha...ha...
pembelajaran yang aku dapat selama berteman di kuliah itu adalah ketulusan. Sebelumnya ketika aku di SMU aku mengalami definisi berteman itu hanya hubungan yang saling menguntungkan maka ketika kita tidak mempunyai sebuah nilai yang menguntungkan bagi orang lain jangan berharap deh bisa masuk ke sebuah lingkungan pertemanan atau sosial, hal ini membuat diriku menerima pembelajaran yang salah dan membuat diriku mengalami kesalahan dalam memandang sebuah hubungan pertemanan. terlebih lagi aku merasa diriku tidak memiliki kelebihan. SMUku adalah salah satu SMU favorit di kotaku dan beberapa teman adalah kalangan jetzet alias berada waktu itu. Mereka udah punya kendaraan sendiri, menggunakan parfum yang ehmmm, memiliki alat komunikasi yang luar biasa pada saat itu, memiliki uang saku yang bisa dipergunakan untuk membeli apapun yang mereka mau, tempat tongkrongan yang gaul, and populer. Banyak yang tidak kumiliki...sehingga diriku semakin tenggelam jauhhhhhhh dengan persepsi-persepsiku walaupun aku memiliki beberapa teman yang tulus dan baik, entah kenapa aku merasa semakin terasing dan mentalku menjadi tidak baik, tumbuh kembang menjadi orang yang minder dan tidak PD. Walaupun dalam hatiku aku menyimpan begitu banyak obsesi dan tidak terima dengan kondisi ini...aku ingin mengatakan "Give me oppurtunity, because I can do it" tapi seakan-akan kesempatan itu hanya milik orang-orang yang "sempurna" dalam artian saat itu.
Aku menjadi tidak peduli dengan orang lain, karena aku merasa orang tidak mau peduli dengan diriku. Dan yang menggelikan setelah aku ingat-ingat adalah dengan kemampuan akademisku yang lumayan anak-anak yang mengklaim high class itu setiap kali ujian mereka melempar kertas padaku dan meminta jawaban soal-soal yang tidak bisa mereka kerjakan...aneh...ha..ha..sekarang aku bisa tersenyum...
Tapi dibalik itu semua mungkin ada kekecewaan di hatiku karena aku mendapati kondisi yang tidak aku harapkan...
After that, now at college...Dengan background SMU ku seperti itu membuat diriku tercipta dengan persepsiku sendiri, aku jadi minder, tidak peduli dengan orang lain bahkan tidak PD menatap orang atau menyapa orang karena aku takut kecewa seperti sewaktu di SMU...
Ya aku memandang dari sudut pandangku...
Suatu ketika aku bertemu dengan seorang kakak kelas kuliahku di kendaraan umum dan dia mulai menyapa diriku, mengajak ngobrol. Dan aku dengan senang hati berkomunikasi dengannya karena sebenarnya aku ini bukanlah orang yang tidak peduli dengan orang dan minder tetapi aku menciptakan diriku seperti itu.
Dia ternyata memperhatikan diriku, ehmmm jangan curiga dulu bukan memperhatikan sebagai pria terhadap wanita tetapi lebih ke sudut pandang seorang teman. Dia bertanya padaku "Kenapa kamu seperti ini", pertanyaan yang kuingat sampai sekarang. "Seperti ini bagaimana?" balasku bertanya...Lalu dia bilang "Liat kamu, kamu tidak peduli dengan orang, ada yang kamu kenal tapi tidak kamu sapa, berjalan aja seperti tidak ada orang di sekitar kamu"...aku diam mendengarkan dia berkata dan menilai diriku "Ehmmm kamu pernah kecewa ya or jangan-jangan sewaktu SMU pernah patah hati ya"...Kaget juga dengan penilaiannya yang memang sebenarnya ada benarnya. Lalu aku mulai cerita tentang "pertemanan" yang aku alami. Kemudian dia tertawa "Jadi itu yang membuat kamu seperti ini Dek ?" ha...ha...tawanya. Aku dengan serius berkata "Mana ada sich yang tulus mau berteman kalo tidak mendapatkan sesuatu yang menguntungkan baginya, nah saya apa yang saya puya"...kemudian dia senyum dan berkata "Wah bener nich kamu pernah patah hati dengan seseorang plus lingkungan kamu kebetulan kurang menunjang, justru sebaliknya kamu yang sesungguhnya tidak seperti ini"...Aku memikirkan perkataannya dan cuman bisa diam waktu itu.
Kemudian dia berkata, "Berteman itu tidak seperti itu, tidak sejelek or senegatif yang kamu simpulkan, berteman itu ketulusan. Coba deh kamu buka diri kamu, kamu punya banyak kelebihan kok dibandingkan berjalan dengan menunduk seperti itu, kamu ndak usah kuatir, pertemanan itu tidak seperti yang kamu bayangkan Dek". Tiba-tiba aku mencoba berpikir dan mengingat kembali...

Will continue ....

Kamis, 04 Oktober 2007

My Best Friends

Ass.wr.wb,

Semua orang sudah familiar dengan best friend atau sahabat. Sejak SD sudah punya temen-temen deket atau sahabat walaupun sekarang yang keep in touch cuman tinggal 2 or 3 orang aja. Ehmmm tapi ada juga lho yang heran klo aku masih deket sama temn-temen SD ku ini. Salah satunya malah temen TK dulunya :-)
Pas SMP punya juga sahabat-sahabat cuman sekarang udah jauh, yang bisa tau kabarnya cuman beberapa, tahunya juga dari friendster...he..he..teknologi oh teknologi....
Malahan yang aneh dulunya sewaktu SMP kita ndak seberapa deket, ya udah berteman sich cuman ndak seberapa deket tapi justru selepas SMP bahkan sampai sekarang malah kita kayak saudara sendiri. Temenku ini dokter gigi, dari SMP emang udah pinter sich...he..he..

Will continue....

Wassalam,

Senin, 17 September 2007

Pernikahanku

Ass.wr.wb

Alhamdulillah, aku melangsungkan pernikahanku pada tanggal 09 September 2007 dengan Hendri Karuniawan.
InsyaAllah menjadi keluarga yang sakinah, dikaruniai putra-putri yang sholeh dan shalihah, langgeng sampai ajal memisahkan, selalu dilimpahkan kasih sayang oleh Allah SWT, dimudahkan segala urusan kami, dibukakan pintu rejeki dan selalu dalam lindungan Allah SWT....amien...

Untuk pernik-pernik prosesi and picture...ntar yach saya share ;-)

Wassalam,

Kamis, 30 Agustus 2007

From my friend (Pak Fendi)

From my friend : Pak Fendi (saiful.hamideffendie@id.panasonic.com)

Puisi Pernikahan :

Untuk Suamiku

Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.
Istri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah,
Apalagi secantik Zulaikha.

Justru Istrimu hanyalah wanita akhir jaman,
Yang punya cita-cita,Menjadi Sholehah....
Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Istri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Istri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Istri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Istri adalah murid, Kamu mursyidnya,
Istri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya.

Saat Istri menjadi madu, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya istri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.
Pernikahan atau perkawinan,
Mengisyafkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari ridho Allah SWT.

Karena memiliki istri yang tidak sehebat mana,
Justru ......Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Rasullulah,
Pun bukan pula sayyidina Ali Karamallahhuwajhah,
Cuma suami akhir zaman,
Yang berusaha menjadi soleh...Amin.


Untuk Istriku
Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.

Suami yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Muhammad saw,
Tidaklah setaqwa Ibrahim as,
Pun tidak setabah Ayub as,
Ataupun segagah Musa as,
Apalagi setampan Yusuf as.
Justru Suami hanyalah pria akhir jaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang Sholeh....

Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung,Kamu penghuninya,
Suami adalah nahkoda kapal,Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal,Kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat suami menjadi raja, Kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya suami masinis yang lancang, Sabarlah memperingatknnya.

Pernikahan atau perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari ridho Allah SWT.
Karena memiliki istri yang tidak segagah mana,
Justru ......Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga,
Pun bukan pula Hajar, yang begitu setia dalam sengsara.
Cuma wanita akhir zaman,Yang berusaha menjadi solehah...Amin.

Rabu, 29 Agustus 2007

From my friend (Mbak Ugi)

From : Mbak Ugi (soegiharti.radji@id.panasonic.com)


Perkawinan…………………
Bahwa perkawinan adalah sama sekali bukan yang harus disesalkan,
karena disitulah perjalanan hidup yang sebenarnya
Bahwa perkawinan jangan pernah dirasakan sebagai beban,
karena justru perkawinan merupakan rumah peristirahatan yang damai, dimana bahteranya merupakan ombak yang
mengalun lembut, menyanyikan suara hati yang penuh dengan keindahan

Bahwa perkawinan, adalah merupakan rahmat Allah yang tiada tara
bahwa perkawinan adalah keikhlasan mendapat teman sejati
yang sangat manusiawi dengan pemahaman jujur tentang kebersamaan
tanpa melebihi satu sama lain

Bahwa perkawinan itu adalah juga cinta, dan itulah yang membuatnya menjadi lebih berharga………………………


PF : 09 September 2007
Selamat Menempuh Hidup Baru
Semoga menjadi keluarga sakinah, warrohmah dan mawaddah.
Rukun sampai kaken ninen serta barokah didunia dan diakhirat… Amin ya robbal alamin.

Thank you mbak Ugi .... :-)










Selasa, 28 Agustus 2007

Story 2

Waktu berjalan dan kehidupan juga terus berlanjut...Sang pria sudah bersama pujaan hati dan akupun mulai bisa ikhlas dan sembuh. Bersyukur sekali karena aku mempunyai teman-teman yang sangat men-support diriku dan selalu ada untuk ku. Air mata tidak ada lagi yang ada hari-hari yang menyenangkan dengan sahabat-sahabatku.
Saling cerita, saling tertawa ..ehmmm apa yang kurang dari keadaan ini. Sedangkan hubunganku dengan pria tersebut juga baik sebagai teman, dia memberi kabar dan begitu pula sebaliknya.
Suatu ketika aku merasakan sesuatu yang aneh, ya namanya kenyamanan dan perasaan suka walaupun tidak mendalam dengan salah satu sahabatku tetapi aku mencoba untuk tidak membuka perasaan ini dengan lebar dan hanya menikmatinya saja karena masih ada perasaan berhati-hati mengingat apa yang pernah aku alami. Aku punya sahabat 5 cowok dan 2 cewek selama bekerja di luar kota ini. Mereka sudah seperti abang dan adek bagiku. mereka lah yang membuatku cepat sembuh dan kembali melanjutkan hari-hari yang membahagiakan.
Aku tersadar bahwa aku menyukai sahabatku yah sebut saja Adri, karena ketika dia mengalami sakit aku heboh mencemaskan dirinya dan ketika bertemu dengannya aku merasakan kelegaan dan bahagia. hanyu satu sahabat cewek yang tahu tentang ini. Tapi aku mencoba untuk tetap menjadi sahabat saja walaupun aku sangat senang dengan perhatian yang diberikan. Padahal kalo dilihat kembali si Adri ini jauh dari type yang aku sukai, liat saja dia sangat kalem, lembah lembut, manja sekali karena dia anak bungsu padahal secara umur dia lebih tua dariku, kurang perhatian dengan teman..tapi sekali lagi aku melihat sesuatu yang menarik darinya..Dan betul saja ternyata dia menyukai salah satu sahabat cewekku...tidak ada kecewa karena aku sadar berani memulai harus berani menerima apa yang akan terjadi, kalau di ilmu statistik probabilitasnya 50 : 50 = sukses : gagal. So aku hanya bisa mensupport dia untuk mendapat gadis idamannya walaupun ternyata si gadis tidak bisa menerima dia sebagai kekasih. Ternyata oh ternyata temen cewek ku ini menyukai sebut saja Aldi, salah satu sahabat cowok yang lain...Dan Aldi tidak bisa memberikan apa yang temen cewekku harapkan.
Aneh memang ketika melihat situasi dimana ada orang yang sayang dengan kita tapi kita tidak bisa berlaku sama seperti dia begitu pula sebaliknya, ini anehnya...mungkin dibalik ini semua Allah SWT ingin berpesan bagaimana rasanya sayang itu dan agar kita bisa menghargainya apabila kita bertemu dengan orang yang tepat, bagaimana rasanya sakit, bagaimana rasanya menyakiti, bagaimana rasanya kecewa, bagaimana rasanya bahagia.
Aku tidak terlalu terluka dengan apa yang terjadi dan lebih bisa menerima, Alhamdulillah hubungan kita baik semua.
Di lain pihak ada salah satu sahabatku sebut saja Andre yang sangat memperhatikan diriku, ehmm dia temam yang sangat menyenangkan. Kebetulan apa yang menjadi favorit tontonan kita sama. Untuk masalah discuss kehidupan, sosial dia juga sangat menyenangkan. Orangnya sangat ngemong karena usianya agak jauh dariku sekitar 4-5 tahunan lebih tua. Dia mempunyai hubungan long distance dengan kekasihnya. Dan mereka mengalami kesulitan komunikasi, dia sempat bercerita denganku bahwa pria itu selain membutuhkan komunikasi juga membutuhkan pertemuan. Aku sempat berdebat dengannya karena menurutku komunikasi yang lebih berkualitas itu lebih penting dibandingkan dengan frekuensi pertemuan, hanya saja perdebatan ini tidak ada kesimpulan karena dia tidak menjelaskan detail maksud pertemuan yang sama pentingnya dengan komunikasi itu. Sahabatku ini lebih banyak berdiskusi dibandingkan dengan sahabat-sahabatku yang lain, kalau sudah discuss kita nyambung banget. Suatu ketika dia mengalami keputusan yang kurang baik dengan kekasihnya karena mereka tidak bisa melanjutkan hubungan lagi dan harus berpisah, sepertinya komunikasi sudah lama tidak terjalin dengan baik. Dia sering cerita tentang kekasihnya itu dan mengingat hubungan mereka yang lama tentunya kasih sayanag mereka juga pasti dalam..
Dan akhirnya dia mengutarakan sesuatu yang tidak terduga, dia menyatakan sayang dan ingin meningkatkan step pertemanan ke step selanjutnya, sesuatu yang tidak kuduga sebelumnya. Aku tidak yakin dan meragukan apa yang kurasakan pada sahabatku ini, aku sangat nyaman di dekatnya tapi apakah ini kasih sayang itu ? ah aku meragukan karena aku baru saja terluka. Aku tidak ingin semuanya jadi kabur dan hanya sesaat. Dia sangat baik tetapi ada hal yang aku tidak bisa menerima dia ke step selanjutnya dan lebih memilih untuk bersahabat dengannya.
Dia sangat heran dengan keputusanku mengingat diriku yang juga sangat terbuka dengannya, dan bersamaan dengan ini pria yang hadir di kehidupanku yang lalu sedang membutuhkan teman bercerita. Dia mengalami masalah dengan kekasihnya, dia sering menghubungiku... Ya Allah apa ini, apa yang harus aku lakukan 2 pria yang aku sayangi hadir bersamaan dalam waktu yang dekat...
Benar saja pria itu memutuskan hubungan dengan kekasihnya karena permasalahan diantara mereka yang sampai saat ini aku tidak tahu pasti.. Apa ini, apakah aku harus hadir lagi di kehidupan pria itu ? Karena sejujurnya sayang itu tetap ada untuk pria itu...Ya benar saja, dia mengutarakan ingin kembali, aku bimbang. Sahabatku dan pria ini adalah orang-orang yang ada di hati, mereka saling melengkapi candaku dalam hati seandainya mereka adalah 1 pria dengan gabungan kepribadian antara sahabatku dan pria itu, ehmmm that's my type begitu bisikku dalam hati. Jahat ya mungkin tapi begitulah yang sempat terlintas di benakku...tapi aku tidak ingin menyakiti siapa-siapa, karena sayang itu ketulusan
Semua bersamaan, aku berserah pada yang punya kehidupan mana yang terbaik aku jalanin...Dan ya aku kembali pada pria yang sebelumnya. Dia lebih dewasa sekarang dan ingin melangkah ke step yang selanjutnya untuk berkeluarga. Antara takut dan yakin aku menjalani semuanya, mengingat orang tuanya yang tidak memilih diriku. Pria ini meyakinkan diriku semuanya akan baik-baik saja, karena dia sudah meyakinkan sang ibu. Ibu akhirnya menyerahkan semuanya kepada putranya, dan dia mendukung keputusan putra yang disayangi itu. Kali ini hubunganku dengan keluarganya berjalan baik. Semua menerima diriku dengan baik dan ikhlas. Senyuman dan harapan yang baik ada di hatiku, aku melanjutkan pekerjaan dan kita harus berhubungan jarak jauh.
Aku akan berusaha bahwa komunikasi yang berkualitas adalah kuncinya. Masalah tetap timbul, karena dia ini adalah tipe pria yang sangat baik kepada gadis-gadis maka kesalahpahaman sering terjadi. Terlebih lagi tempat tinggalnya yang berdekatan dengan mantan gadisnya membuatnya sering bertemu, dan dia tidak bisa tegas dengan apa yang dirasakan walaupun sedikitpun aku tidak pernah meragukan sayangnya kepada diriku.
Aku lebih sensitif dan lebih mudah cemburu kepadanya, hanya saja logikaku berkata sebagai penyeimbang untuk apa aku tidak mempercayainya. Dan aku lebih memilih untuk mempercayainya...Aku disibukkan pekerjaan yang luar biasa menyita waktuku, bahkan hari Sabtu & Minggu bila perlu aku harus pergi ke kantor padahal pria ini adalah tipe pria dimana dia mendambakan kekasihnya ada di rumah dan tidak sibuk seperti super woman. Dia menjadi ketakutan dan sekali lagi kebimbangan ada di hatinya, hubungan kami kembali menurun...Ya Allah apa ini ? bisikku, tapi aku tersadar bahwa aku harus berusaha. Sekuat tenaga aku berusaha meyakinkan bahwa ini tidak berlangsung untuk selamanya dan aku berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang bisa lebih banyak waktu untuk kita berdua. Sementara itu komunikasi kita semakin memburuk, ah apa benar teori andre bisikku dalam hati dan sekuat hati pula aku tidak mempercayainya.
Malam itu aku sedang mengerjakan pekerjaan yang tidak dapat ditunda karena berhubungan dengan Head Quarter perusahaan dimana aku bekerja, jam 7 malam aku mulai gelisah karena pekerjaan tak juga selesai, tiba-tiba HPku berbunyi aku bahagia karena pria itu menelpon tetapi ada juga rasa cemas. Dan benar saja bukan kata-kata support agar pekerjaanku cepat selesai tetapi kata memutuskan hubungan yang aku dengar. Aku tidak bisa berkata-kata, hanya air mata yang mengalir...mulutku tertutup rapat dan hanya mendengar kata putusan seperti seorang terdakwa...Apa salahku bisikku dalam hati, aku tidak mendua, aku tidak berlaku buruk apa ini...bisikku berulang-ulang...Dan tidak ada keraguan dalam perkataannya, tiada lain ingin menyudahi hubungan kita yang sudah berlangsung 6 tahun...Dia hanya berkata "aku takut melihat dirimu begitu sibuk dengan pekerjaan", aku seperti seorang terdakwa yang hanya bisa mengeluarkan kata-kta pembelaan bahwa ini tidak untuk selamanya..tapi pembelaanku tidak cukup semuanya sudah berakhir...Kata-kata istighfar yang keluar dari mulutku agar aku diberikan kekuatan, karena aku harus melepas orang yang aku sayangi sekali lagi...Orang yang aku pahami, walaupun pemahamanku masih banyak kekurangannya....Tiba-tiba semuanya hening, dan aku seperti kehilangan kata-kata.....

Minggu, 26 Agustus 2007

Story

Bertemu pertama kali kesannya sangat baik...ehmmm ada yang menarik di dirinya tetapi aku tidak tau apakah itu, karena ternyata sesuatu yang menarik itu tidak mesti dapat di deskripsikan secara detail...
Banyak yang menyukai sosok itu, bahkan ada yang cantik dan kaya tetapi dia tidak memilihnya...dengan sederhana dia bilang, " namanya suka ndak bisa dipaksakan"...well betul juga setelah dipikir-pikir...
Bahkan si cewek ini sudah sangat berani memperlihatkan rasa kagumnya pada sang pria. Tapi sang pria hanya bisa menyambut sebagai seorang sahabat dan adek tidak lebih...
Ada juga cewek yang lain sampai bela-belain membawa sesuatu dan bertanya-tanya background pria itu, dan sang pria tidak ingin berlama-lama menanggapi hal itu dan bilang kalau dia sudah bertunangan dengan gadis pilihan orang tua di desanya...
Aku heran dan cuman bisa menyaksikan apa yang terjadi di hadapanku, temen-temen cewek itu bercerita padaku tentang rasa sukanya pada pria itu dan aku cuman bisa mensupport saja :-)
Waktu berjalan aku sering aktif di kegiatan kampus dan sering bertemu dengan sang pria, dan akhirnya aku bisa tau mengapa sang gadis-gadis menyukainya, dia sosok yang supel dan banyak bercerita...sebenarnya dia tidak tertarik dengan gdis-gadis itu karena dia cuman tertarik dengan satu cewek yang memang sangat menarik hatinya begitu dalam tak lain salah satu temanku tapi sang gadi s tidak bisa memberikan apa yang diinginkan oleh sang pria. Sang pria merasakan broken heart sama seperti yang dirasakan gadis-gadis lain terhadap dirinya...tapi dia sosok yang kuat dan punya something yang menarik baginya tak dapat gadis itu berteman dengannya pun sudah cukup dan dia menyimpan perasaanya sambil terus ber-adventure :-)
Suatu ketika aku merasakan apa yang dirasakan oleh gadis-gadis yang menyukainya, apakah ini ....ada ketakutan untuk merasakan patah hati tapi, hi berani merasakan ini berarti berani merasakan sakitnya...ha..ha...filosofi yang seting diomongkan oleh teman-teman di kampus :-)...Dan aku tidak bisa memungkiri kalo ternyata aku menyayanginya tidak hanya sebagai teman...
Aku tidak tahu apakah dia merasakan atau tidak, karena dia masih saja menjodoh-jodohkan diriku dengan teman-temannya...
Suatu ketika banyak moment yang kita habiskan bersama dan sering terlibat kegiatan bersama, dan mungkin dia merasakan hal serupa...akhirnya dia menyatakan perasaanya padaku walaupun bayang-bayang gadis impiannya juga ada di hubungan kita..tapi itu semua tidak mengurangi rasa sayang, walaupun cemburu juga ada diantara kita...
Everything going well, kita saling berbagi walaupun sifatnya yang keras juga kadang-kadang membuatku tidak bisa menjadi dirku sendiri, sekali lagi pemahaman dan belajar untuk tidak egois ada di diri kita masing-masing...Umur kita sama sehingga banyak sekali benturan, dan sekali lagi kita belajar dari situ...
Sifatnya yang petualang, membuat dia tidak bisa stay di satu hati, walaupun aku tahu dia menyayangi diriku...Waktu itu hubungan kita masih berjalan baruu saja, sehingga dengan mudahnya aku berkata "kalo ada yang lebih baik dari diriku silahkan saja"...ha..ha.. seperti tidak ada rasa sakit hati ketika di tinggalkan begitu lancar mengalir dari ucapanku...Dan betul saja dia sempat marah dengan perkataanku tapi yang mengherankan dia berkenalan dengan gadis lain yang membuatnya sangat penasaran....Dia mencari sang gadis tapi tidak sesuai dengan rasa penasarannya, walaupun dia sudah pernah diingatkan oleh sahabatnya untuk tidak melakukan petualangan karena dia sudah berkomitmen dengan diriku...
waktu berjalan hubungan kita semakin lama pula umurnya, aku semakin memahaminya, saat-saat yang indah dan manis sudah dirasakan begitu pula yang sakit dan menyedihkan...Dan aku semakin takut kehilangan dia, karena bagiku berkomitmen adalah janji dan itu bukan main-main...Suatu ketika tiba saatnya bertemu dengan orang tuanya, dan ternyata orang tuanya tidak menyetujui dirinya dengan diriku...aku seperti jatuh, sedih.......ternyata aku mengalami juga...sang pria tidak kuasa menolak keinginan sang ibu, dia berkata padaku "aku bingung, aku tidak ingin menyakiti ibu karena apabila kita bersamapun suatu ketika kamu harus hidup dengan keluargaku, dengan penolakan ibu padamu apa yang terjadi nantinya"....seprti ditampar dan dipukul habis-habisan, tenagaku habis...aku berusaha tabah dan kuat, aku tahu diapun sedih sama sedihnya dengan diriku...aku harus mensupport kekasihku tapi akupun hancur....dengan berani aku berkata, "aku yakin apabila kita berusaha bersama kita bisa melalui ini dan meyakinkan orang tuamu tanpa menyakiti mereka, maafkan aku yang tidak bisa memenuhi harapan ibu, dan bukan berarti aku menambah bebanmu tapi aku ingin kita mempertahankannya"
Dia anak yang berbakti dan tak ingin menyakiti ibunya, itu yang aku tahu pada akhirnya...aku keukeuh dengan pendirianku...aku akan berusaha...
Aku bertanya mengapa ibu tidak menyukaiku, alasannya sederhana karena kultur kami yang berbeda, Ibu merasa diriku dari kota sedangkan background mereka yang dari daerah...yah tapi aku harus menerima itu....
Kejadian ini membuat sang pria bimbang dan mencari sosok gadis yang sesuai dengan impian sang Ibu walaupun dia masih bersama diriku...sakit karena hubungan kita semakin tidak jelas tapi aku tidak menyerah, aku menyemangatinya bahwa kita pasti bisa...
Dan benar saja ketika aku lulus dan mendapat pekerjaan yang jauh darinya, diam-diam dia menjalin hubungan dengan gadis lain yang menurut dia memenuhi kriteria sang Ibu... Sekali lagi sakit, seperti terlempar, apa salahku sering aku bertanya seperti itu...Kasih sayangnya yang membuat dia tidak bisa lepas dariku tapi sekaligus menyakitiku...
Aku mencoba memahami keadaan ini, apa ini, kenapa dan berbagai macam pertanyaan...
Dan akhirnya aku mendengar juga kata selamat tinggal, dengan aneh dia berkata "aku mencoba hubungan dengan gadis ini dan meninggalkanmu tapi percayalah aku akan kembali padamu"
Apa ini, sakit, marah, kecewa tetapi rasa sayang datang bersamaan....aku menangis, sedih, sakit sekali...aku bertanya kepada Allah..kenapa ya Allah, apa salah hamba...aku tidak pernah menyakitinya tapi kenapa ini terjadi......Suatu ketika aku sholat, menangis tersedu-sedu sambil mengadu pada yang punya hidupku dan berusaha introspeksi dengan diriku...Ya banyak sekali kekurangan kita, dan ini yang membuat kita tersadar bahwa kita ini bukan apa-apa dan sudah ada yang Maha Tahu dan Maha segalanya..Dia yang mengetahui apa yang tebaik bagi manusia...
Aku mulai pasrah dan ikhlas....Hey ada tenang mengalir di diriku, dan air mata itu sudah menjadi air mata ucapan syukur karena ketabahan yang diberikan sang pencipta...
Aku bisa melaluinya bahkan ketika sang pria bercerita tentang masalahnya dengan sang gadis...Alhamdulillah aku bisa menjadi temannya...ini lebih baik bisikku dalam hati...begitu banyak teman dan sahabat yang memperhatikan...hey aku tidak sakit separah itu bisikku dalam hati, Allah begitu indah memberikan rasa melalui ini semua...
Dan memulai memahami bahwa sang pria pun bisa jadi tidak salah dan tidak ada yang salah dari ini semua, karena ini hanyalah proses untuk mendapatkan sesuatu yang manis.........

Senin, 06 Agustus 2007

07 Aug 07, Morning


Ass.wr.wb,


After sleepy monday at office on yesterday...ha..ha..hopely this day more fresh...

Start with full spirit, Bismillah...


Menjemput Impian

By Kla Project (source : http://www.stlyrics.com/)


Indah larik pelangi

Seusai hujan membuka hari

Samar dirajut mega

Garis wajahmu lembut tercipta

Telah jauh kutempuh ... perjalanan

Bawa sebentuk cinta

Menjemput impian


Desau rindu meresap

Kenangan haru kudekap

Semakin dekat tuntaskan penantian

Kekasih, aku pulang

Menjemput impian


Kau dan aku ... jadi satu arungi laut biru

Tak kan ada yang kuasa mengusik haluannya

Kau dan aku ... jadi satu


Sambut datangku

Sekian lama waktu telah mengurai makna

Cinta kita gemerlap terasah masaKan kubuat prasasti dari tulusnya janji

Walau apa terjadi tetap tegak berdiri


Kau dan aku jadi satu

Bersama kita jemput... impian