Senin, 18 Agustus 2008

Komitmen - Tanggung jawab - Konsekuensi - Toleransi

Ass.wr.wb,

Jadi ingin share tentang hal ini karena melihat dari beberapa talk show di televisi menayangkan tentang ini. Walaupun temanya beda-beda. Suatu ketika aku melihat Oprah, acara ini merupakan salah satu tontonan favorit buatku. Pada saat itu Oprah membahas tentang kasih sayang antara husband & wife. Ada sebuah kisah yang diangkat dari pasangan Polandia dan sedang merayakan ulang tahun pernikahan ke-50 tahun atau ulang tahun emas.


Jadi ingin share tentang hal ini karena melihat dari beberapa talk show di televisi menayangkan tentang ini. Walaupun temanya beda-beda. Suatu ketika aku melihat Oprah, acara ini merupakan salah satu tontonan favorit buatku. Pada saat itu Oprah membahas tentang kasih sayang antara husband & wife. Ada sebuah kisah yang diangkat dari pasangan Polandia dan sedang merayakan ulang tahun pernikahan ke-50 tahun atau ulang tahun emas. Pasangan ini bertemu di Jerman Timur pada saat nazi masih berkuasa. Sang pria merupakan tahanan disalah satu kamp konsentrasi Nazi, bertugas sebagai pengantar jenazah menuju krematorium. Suatu ketika sang pria berdiri di balik pagar dan dia menjumpai ada seorang gadis yang memperhatikan dirinya. Lalu si gadis ini mendekat dan mencoba menyapa. Ketika mulai pembicaraan ternyata si gadis juga berasal dari Polandia. Lalu si gadis ini mencoba bertanya apa yang bisa dia bantu kepada sang pria. Lalu sang pria menjawab, "Kamu bisa membawakan saya makanan, itu sudah sangat membantu" (maaf kalo kata2nya ndak persis, barangkali ada yang menonton karena saya lupa :-)) Lalu sejak itu si gadi selalu membawakan apel dan roti buat sang pria dan mereka pun bersahabat. Suatu ketika ada berita bahwa sang pria harus meninggalkan kamp konsetrasi dan dipindahkan ke daerah lain. Seperti biasa si gadis mengantar makanan lalu sang pria berkata, "Mulai saat ini jangan temui aku lagi". Si gadis kebingungan karena tidak tahu mengapa tiba-tiba kata-kata tersebut terlontar sedangkan dia tidak merasa melakukan hal yang salah. Si gadis bertanya mengapa tetapi tidak ada jawaban. Lalu si gadis mulai menangis, dan sang pria membalikkan badan. Sembari membalikkan badan rupanya sang pria juga menangis dan tidak menyukai perpisahan ini. Tahun - tahun mulai berjalan dan sang pria sudah terbebas dari kamp konsentrasi dan berpindah ke Amerika. Sudah mendapatkan pekerjaan dan jauh dari kehidupan sebelumnya. Suatu ketika teman dari sang pria ini ingin menjodohkan dengan teman gadisnya. Kemudian mereka bertemu dan sang pria merasa pernah mengenal si gadis. Sang pria mulai bertanya asal si gadis, lalu si gadis cerita bahwa dia adalah orang polandia dan pernah tingal di Jerman. Lalu sang pria mulai menanyakan, apakah si gadis mengenal seorang pria tinggi, kurus di kamp konsentrasi. Lalu si gadis membenarkan. Kemudian bertanya lagi apakah dia suka membawakan apel & roti. Si gadis membenarkan lagi, kemudian sang pria bertanya apakah dia memintamu (si gadis) untuk tidak menemuinya lagi dan kalian berpisah. Lagi-lagi si gadis itu membenarkan. Kemudian sang pria berkata, "Tahukah kamu siapa pria tersebut, pria itu adalah aku dan aku tidak akan meninggalkanmu lagi seperti dahulu". Dan saat itu juga sang pria melamar si gadis dan mereka hidup bahagia.
Sang pria berkata,"Dia selalu ada disaat aku sedang menderita dan selalu membantu". Kasih sayang yang tulus selalu ada di mereka, kasih sayang yang tidak hanya semata-mata diucapkan tetapi benar-benar diresapi karena itu bukan hanya sebuah kata-kata.

Selain itu ada pasangan yang sudah menikah selama 8 tahun, walaupun belum selama kisah sebelumya tetapi mereka mempunyai hal-hal yang menarik untuk di share. Mereka adalah pasangan selebriti, sang suami berprofesi sebagai pebasket profesional sedangkan sang istri merupakan penyanyi terkenal. Mereka dikaruniai 2 orang putri yang lucu-lucu. Suatu ketika sang suami mengalami cidera pada saat pertandingan dan harus istirahat cukup lama. Bahkan cidera ini hampir merenggut nyawanya. Di saat seperti ini orang yang mendampingi dan menyemangati adalah istrinya. Istrinya dengan sabar merawat suaminya yang harus beristirahat karena cidera. Tidak berapa lama sang istri juga mengalami sakit, dia dinyatakan mengidap penyakit yang cukup serius oleh dokter. Hal ini membuat istrinya sangat sedih, tetapi sang suami dengan semangat bertanya kepada dokter,"Apa yang harus kita lakukan untuk melawan penyakit ini". Mereka saling mendukung satu dengan yang lain. Cukup klise tetapi hal ini mengingatkan kita pentingnya sebuah dukungan. Oprah bertanya kepada istri,"Apakah kalian tidak pernah bertengkar?". Lalu sang istri tertawa dan menjawab bahwa pertengkaran atau berselisih paham itu pasti ada. Karena mereka adalah 2 orang yang berbeda, ada kalanya sang istri sangat jengkel terhadap suaminya. Pada saat sang suami sakit, karena kondisi suami pada saat itu sangat sensitif dan menjadi sangat manja, ada keinginan untuk "membunuh" dia ...ha..ha...tentu saja bukan dalam arti sebenarnya :-). Sang istri menceritakan bahwa dia sangat menyukai hal-hal kecil atau remeh yang dilakukan oleh suaminya. Seperti mau menggendong anak mereka yang masih bayi ketika sang istri sedang mandi, menyempatkan bermain dengan anaknya ketika pulang dari pertandingan walaupun sangat lelah, bercanda, membersihkan kebun. Hal-hal kecil ini yang membuat kasih sayang diantara mereka termaintain walaupun hal-hal besar dan tanggung jawab juga sangat penting. Karena kita sering kali "lupa" tentang hal-hal kecil yang dilakukan oleh seseorang, dan sering mengingat sesuatu yang besar saja. Sang suami tidak menyadari bahwa hal-hal kecil itu diperhatikan oleh sang istri.

Ada beberapa kisah menarik yang diutarakan dalam acara itu dari beberapa pasangan yang share ke Oprah.

Ada juga kisah yang pernah aku lihat di acara 4 mata, pasangan dari Indonesia (aku lupa namanya). Yang jelas si suami sudah menulis kisah hidupnya dalam sebuah buku dan sudah terbit. Mereka berdua pasangan yang bahagia sampai sekarang dengan berbagai hal yang mereka alami. Semula sang istri sangat sehat dan menjalankan aktifitas sebagai wanita yang bekerja. Suatu ketika sang istri sering mengalami pendarahan (maaf klo ada yang salah, sudah agak lama jadi lupa) ;-) dan setelah dicek ternyata sang istri menderita lupus. Penyakit ini semakin menyerang tubuh sang istri dan dokter memvonis bahwa sang istri tidak dapat memiliki keturunan. Selain itu sang istri jadi susah berjalan, dan mengalami penurunan kemampuan melihat. Si suami dengan sabar merawat istrinya dan menemani. Yang menguatkan mereka adalah keimanan terhadap Allah SWT. Karena segala sesuatu yang terjadi dan mereka alami adalah yang terbaik. Sambil terus berusaha dan saling menyemangati. Ada pertanyaan,"Apa yang membuat anda bisa bertahan dengan keadaan ini". Lalu sang istri menjawab,"Keyakinan saya terhadap Allah SWT". Lalu si suami share bahwa kasih sayang yang ada pada mereka adalah karena Allah SWT dan seijin Allah SWT, InsyaAllah bukan semata-mata karena fisik yang terlihat.

Sebuah pemahaman bahwa commitment bukan hanya sesuatu yang nampak. Tetapi merupakan satu paket yang utuh. Tidak ada yang sempurna melainkan saling melengkapi :-). Bertanggungjawab dan konsekuen dengan segala yang dialami, bahwa setiap langkah yang diambil merupakan sesuatu. Mengerti dan bertoleransi dengan kondisi yang ada serta senantiasa saling mendukung. Bahagia dan tersenyum, karena hidup ini indah :-)

Wassalam,