Minggu, 12 Februari 2012

Paris...Paris...(Part 1)

Ass.wr.wb,

Pagi itu seperti biasa berangkat ke kantor, dan tiba di kantor mulai dengan segala aktifitas yang menanti. Lalu bosku memanggil dan menginformasikan akan ada program training di Perancis (salah satu cabang perusahaan karena kebetulan perusahaan dimana aku bekerja adalah PMA dan worldwide company). Seperti tidak percaya dengan berita yang aku dengar, dan ekspresiku saat itu hanya terdiam sambil membelalakan mata. Ndak salah niy, bisikku dalam hati. Saat itu diinformasikan bahwa training akan dilakukan 3 bulan karena ada pengembangan teknologi yang akan dilakukan untuk perusahaan di Surabaya. Dan kebetulan tidak hanya diriku melainkan ada sebuah team yang terdiri dari Engineering, Tendering dan Procurement. Sedangkan aku sendiri di Procurement.

Nahh kira – kira begitu background kesempatan training ke perancis. Sempat berpikir juga apabila memang harus 3 bulan dan meninggalkan keluarga. Lalu perkembangan selanjutnya untuk commercial team (tendering dan procurement) mendapatkan kesempatan training 1 bulan. “Is ok” bisikku, kesempatan yang luar biasa bagiku.

Flashback sebentar, aku teringat ketika melihat tante dan om ku yang mempunyai kesempatan untuk pergi ke luar negeri untuk tugas kantor atau mendapatkan beasiswa untuk belajar. Saat itu aku begitu kagum dan sering bilang ke ibuku, bagaimana ya bisa begitu. Lalu ibuku berkata dengan sederhana,”dulupun om dan tante mungkin tidak pernah membayangkan apabila mereka akan mendapat kesempatan ini tapi kita yakin bahwa kesempatan itu pasti ada dan kita tidak tahu datangnya kapan” sambil tersenyum padaku.

Aku teringat ketika menginformasikan tentang berita ini kepada suamiku yang saat itu sedang bertugas ke Kalimantan. Pada saat itu kami sedang berbincang di telepon dan aku memberitahukan tentang kesempatan training ke Perancis. Suamiku sangat surprise dan dia mensupport diriku. Kesempatan tidak datang dua kali, and this is good for you. Suamiku berkata, “wow, tidak pernah pergi kemana –mana (karena memang diriku sangat jarang traveling …hehe…) eeehhh perginya jauh ke luar negeri” lalu kami tertawa bersama. Senang sekali mendapat support dari suami, saat itu kami masih belum punya momongan.

Aku mulai mempersiapkan kebutuhan selama di Perancis, waktu itu berangkat bulan February akhir sampai Maret akhir. Musimnya masih masuk musim dingin tetapi tidak bersalju. Aku mulai mempersiapkan winter cloth, sepatu booth (yang aku beli lewat temanku, sepatu winter dengan special price … thanks to Uci). Bahkan membeli koper besar karena kebetulan kami memang belum punya … hehe…

Tiba hari dimana aku akan berangkat ke Perancis, aku dan suamiku sibuk mempersiapkan bawaan. Dan yang pasti mesti efektif membawa bawaan dikarenakan ada batasan membawa bawaan dari maskapai penerbangan. Untuk bagasi dibatasi +/- 25 kg sedangkan untuk kabin around 10 kg (aku lupa). Dikarenakan kami belum punya timbangan maka aku dan suami hanya kira – kira saja beratnya berapa dengan cara suamiku mengangkat koper bawaanku (yang masuk bagasi) hahaha…bener-bener pakai feeling. Karena menurut suamiku masih terasa berat maka beberapa barang bawaanku harus dikeluarkan. Satu persatu dipilih untuk dikeluarkan untuk memastikan beratnya cukup sesuai allowance. Mulai dari pengurangan celana panjang (karena aku tidak punya celana kain dan nyaman sekali dengan celana jeans which is berat jeans lumayan berat dibandingkan celana kain) akhirnya aku hanya membawa 3 celana jeans sedangkan jaket tidak mungkin dikeluarkan karena kebutuhan selama di sana. Aku juga membawa beberapa makanan kering (andalan juga pada saat bepergian), yaitu kering kentang, abon, bumbu pecel, bumbu instant (such as nasi goreng), mie instant :-), jumlahnya tidak terlalu banyak soalnya takut over weight, dikira – kira aja dan berharap mudah – mudahan cukup karena belum punya pengalaman juga :-). Semula untuk makanan aku letakkan di dalam lunch box dimana aku piker lunch box ini akan berguna juga di sana. Dan karena masih berat akhirnya aku harus merelakan lunch box ini meluncur keluar dari list bawaan (tapi makanan tetep dipertahankan :-)). Dirasa masih berat, akhirnya cosmetic stuff ikut direview (padahal sebenarnya aku bukan orang yang terlalu bermake up) hanya saja memang ada standard item yang mesti ada such as sun block, pelembab, bedak, pelembab bibir, hand and body lotion, deodorant and cologne / parfum. Nah setelah di review ada beberapa item yang direlakan tidak dibawa karena menyumbang berat seperti hand and body lotion (karena kebetulan aku punya yang agak besar, sebenarnya preventif karena tekstur kulitku yang kering dan disana temperature yang lumayan dingin bisa menyumbang keringnya kulitku (no…no…even ndak dandan tapi ojo nemen –nemen …hehe pikirku). Akhirnya dengan berat hati aku harus merelakan dengan harapan aku bisa membeli disana. Lalu peralatan mandi juga harus aku relakan untuk ditinggal alias ndak bawa, dengan pertimbangan disana bisa beli. Final result menurut suamiku, bawaanku udah ok. Aku membawa satu tas koper besar dan tas punggung yang berisi dokumen serta laptop … bismillah.

Aku pergi ke bandara bersama suamiku, menunggu taxi yang lumayan lama di rumah membuat senewen. Teman – temanku udah berkumpul di bandara dan mengatakan bahwa sudah mulai dilakukan check in untuk penerbangan kami dan teman – teman hanya menunggu diriku yang belum datang dari rombongan kami…alamak taxi ndak datang – datang. Keluargaku tersayang sudah berkumpul di bandara untuk mengantar diriku (mama, adek-adek dan ponakan), namanya pertama kali bepergian ke luar negeri hehehe… Akhirnya taxi yang kami tunggu datang juga, segera kami meluncur ke bandara. Setengah berlari aku menuju tempat masuk check in. Di sana sudah menunggu my lovely family, karena waktu yang mepet aku hanya bisa berbincang sebentar. Mama menciumku sambil berpesan hati – hati dan doa meluncur dari bibirnya, dan aku begitu terharu dengan semua ini. My Lovely Sister, memberikan aku parfum untuk aku pakai selama disana (Thank you Renny). Sebelum berangkat mama pernah berkata padaku, seandainya papa masih ada beliau pasti senang dan bangga. Satu persatu aku berpamitan, then my lovely husband. Semua berpesan, kabari kalo udah sampai yaa…

Kemudian aku meluncur ke arah teman – temanku yang sudah mulai antri check in. Dan ternyata koperku yang masuk bagasi mempunyai berat teringan dibandingkan koper teman – teman dengan berat 17.5 kg. Semua memandang diriku sambil berkata, bener niy ndak ada yang ketinggalan :-).

Sambil menunggu masuk pesawat kami mulai mengurus pelaporan npwp, untuk pengurusan ini kami diminta menyerahkan fotocopy passport plus menunjukkan tiket penerbangan. Sebelum masuk pesawat kami harus melewati pemeriksaan passport, disini kami diminta mengisi form tentang detail keberangkatan. Ketika sampai di petugas pemeriksaan passport (yang kebetulan mahal senyum atau memang aturan meminta mereka bersikap begitu)…hehe entahlah agar nampak tegas mungkin tapi yang tertangkap olehku jadi agak serem hehe, sang betugas bertanya,”Pergi ke mana ?” Lalu aku jawab,”Perancis pak”. Kemudian petugas tersebut berkata,”Dalam rangka apa ?” kemudian aku jawab,”Dalam rangka training dari perusahaan”. Petugas tersebut kembali menimpali,”he enak sekali” sambil stempel passportku. Kali ini aku tidak menjawab hanya tersenyum padanya.

Secara diriku yang tidak pernah bepergian kemana –mana, but not worried karena bepergian dengan teman – teman yang mereka sudah punya pengalaman bepergian ke luar negeri :-). Aku mengikuti semua yang teman – teman lakukan, plus mencoba menghapal langkah – langkah yang harus dilakukan. Tibalah kami di pesawat penerbangan ke Singapore, kami menggunakan maskapai silk air dari surabaya to singapore. Alhamdulillah penerbangan berjalan lancar dan tibalah kami di Singapore. Pertama kali sampai di bandara Singapore, melihat – lihat sekeliling ...(ndeso dot com), teman – teman segera bergegas menuju terminal dimana kami akan melanjutkan perjalanan singapore to paris. Untuk berpindah antar terminal menggunakan sky train, wow bisikku dalam hati. Lalu kami tiba di terminal dimana kami akan berangkat menuju paris. Karena jam masih lama, kami memutuskan untuk menunggu di terminal ini sambil melihat – lihat sekeliling, fasilitas sangat lengkap mulai dari toko, cafe, rumah makan, bioskop dan hotel ada di bandara ini. Terkesima lagi ketika menuju ke kamar mandi...wow super bersih dengan 1 orang cleaning service yang bertugas. Ketika kita masuk kamar mandi akan menemukan papan yang berisi informasi clenaing service yang bertugas plus ada papan layar sentuh dimana pengguna toilet bisa memberikan penilaian terhadap petugas cleaning service, apakah melakukan tugasnya dengan baik or tidak. Bandara saat itu sangat ramai, kami tiba di Singapore malam hari. Terminal untuk keberangkatan kami masih belum buka dan beberapa petugas nampak sedang mempersiapkan. Kami menghabiskan waktu dengan berbincang – bincang plus tak lupa foto :-) ..hehe tetep ya narsis. Tibalah saat terminal di buka dan kami mulai masuk, sekali lagi dilakukan pemeriksaan terutama barang bawaan kami. Aku yang kebetulan membawa laptop harus mengeluarkan laptop plus barang – barang elektronik seperti HP di keranjang. Lalu melewati detektor logam (kalo yang menggunakan ikat pinggang dan ada logamnya sebaiknya siap – siap untuk dilepas...hehe ribet tapi namanya demi keamanan), dan seorang petugas perempuan khusus melakukan pemeriksaan untuk penumpang perempuan. Sekali lagi aku melihat petugas – petugas yang berhubungan dengan pemeriksaan nampak “tak ramah”, tapi aku mencoba untuk tetap santai saja toh aku tidak membawa barang – barang yang berbahaya ;-p. Petugas tersebut memeriksaku dengan teliti termasuk jilbab yang aku gunakan. Alhamdulillah aku berhasil melewati pemeriksaan dengan sukses. Kami menunggu keberangkatan pesawat di ruang tunggu. Tak berapa lama diumumkan untuk bersiap berdasarkan nomor kursi penerbangan. Bismillah ... bisikku, kami menggunakan maskapai penerbangan singapore airlines.

Masuk ke pesawat disambut pramugari yang cantik – cantik, mereka bertanya nomor kursiku dan menunjukkan disebelah mana aku mesti duduk. Dan ternyata aku mesti duduk terpisah dari temen-temenku, sudah gitu posisinya di tengah ,...alamakkk (semprul, bisikku dalam hati...temen2 ngerjain nich, mentang – mentang aku ndak check in sendiri), sudah begitu mereka duduknya enak berdampingan...ini ntar kalo mo ke kamar mandi alamat ribet ini, bisikku. Sebelah kananku seorang pria bule yang semenjak aku duduk sudah terlelap di kursinya. Sedangkan sebelah kiriku seorang asia tapi aku ndak tahu persis darimana dia berasal. Di tengah –tengah sedikit nervousku karena ndak ada teman yang aku kenal selama perjalanan, tiba – tiba ada suara, “Indonesia ya mbak ?” seketika aku tengok pria di sebelah kiriku yang sedang tersenyum padaku. Segera aku menjawab, “Iya pak, saya dari Indonesia” lalu dengan spontan dia menjawab,”Syukurlah, kalo begitu saya ada teman..hehe”. Paling tidak selama perjalanan ada teman mengobrol untuk mengalihkan perhatian dari space kursi yang terbatas, yaelah kakiku ndak bisa bergerak bisikku. Entah kenapa ketika ada di rantau (yaelaahh bahasanya, hiperbolik dot com) alias di negeri orang dan bertemu dengan orang yang sebangsa dengan kita seperti menemukan saudara.

Lalu terdengar suara dari kru pesawat dan kapten yang menerbangkan pesawat bahwa akan dilakukan persiapan penerbangan, dan seperti biasa diberitahukan tentang informasi keselamatan dan standard informasi selama penerbangan ...and bismillah terbang to France ...

Ketika pesawat sudah mulai terbang dan kondisi sudah stabil, aku mulai memperhatikan fasilitas di pesawat ini terutama gadget hiburan. Bagaimana tidak perjalanan lumayan lama dan yang pastinya agak lelah dengan posisi duduk (economy class) tapi bagiku ini adalah pengalaman yang luar biasa. Lalu bapak dari Indonesia berkata,”Ini perjalanan pertama kali saya ke Perancis”. Lalu aku menimpali, “Iya pak sama, saya juga dan ini perjalanan pertama kali saya ke luar negeri hehe”. Kemudian bapak tersebut tersenyum, lalu dia berkata,”Oh begitu, saya sudah ketiga kali ini cuman negaranya berbeda”. Saya sama teman cuman dia duduk di sana, sambil menunjuk seorang pria. “Oh iya, saya juga sama teman – teman dari perusahaan pak”, jawabku. “Dari perusahaan mana ? dalam rangka apa”, tanya bapak tersebut. Lalu aku menyebutkan nama perusahaan kami dan menyebutkan tujuanku ke perancis untuk training. Bapak tersebut bercerita bahwa dia dari perusahaan consumer goods dan kepergiannya ke perancis dalam rangka retreat dan kegiatan ini sudah kesekian kali dari negara lain yang dikunjungi, sedangkan untuk Perancis bapak dan temannya stay selama 2 minggu. Lalu bapak ini bertanya,”Selama di perancis tinggal di daerah mana?, Berapa lama tinggal di Perancis?”. “Kebetulan saya tinggal di massy pak karena kantornya di daerah tersebut dan tinggal selama 1 bulanan”, jawabku. “Oh, saya di Parisnya tetapi tidak selama mbak cuman 2 minggu saja”. Kemudian aku bercerita bahwa suamiku juga bekerja di consumer goods dibagian marketing riset, tiba – tiba dia yang sangat tertarik sambil berkata “Waahhh pekerjaan yang menarik, bisa punya konsultan sendiri.”

Lalu makanan datang, dan kemudian kami sibuk dengan makanan yang telah tersaji di depan kami. Setela itu aku mulai membuka majalah reference tentang koleksi film yang bisa kami saksikan selama perjalanan, ehmm menarik bahkan ada film yang menurutku masih baru...wahhh asyik bisikku. Lumayan ... lumayan terhibur niy. Kemudian kami sudah sibuk dengan tontonan kami masing – masing, sedangkan pria bule disampingku sibuk dengan tidurnya, ehmm nyaman bener bisa tidur bisikku. Dia hanya terbangun sebentar untuk memanggil pramugari dan meminta air putih. Temperatur yang dingin mulai terasa di dalam pesawat, untunglah aku mengenakan jaket plus kaos kaki. Sesaat aku terlelap sedikit karena rasa mengantuk, akan tetapi tidak bisa lama karena tempat duduk yang “kurang nyaman untuk tidur hehehehe”. Setiap kali terbangun, aku gunakan untuk menonton film yang aku ingin tonton.

Perjalanan rupanya tidak selalu mulus, aku merasakan pesawat mulai bergerak-gerak aneh menurutku. Dan ternyata benar, tak lama kemudian sebuah pengumuman dai kru pesawat yang menyebutkan bahwa terjadi turbulance. Alhamdulillah dapat dileawati dengan baik walaupun guncangan di pesawat terasa.

Pagi sekitar jam 6 waktu paris kami mendarat, antara percaya dan tidak. This is it, I’m in France ...bisikku. Lalu kami keluar dari pesawat dan meluncur ke arah bagasi. Untuk pengambilan bagasi dibagi berdasarkan maskapai penerbangan dengan kelas penerbangan. Tentu saja di kelas ekonomi lumayan bejibun ... haha... dan udara dingin mulai berasa. Ada kejadian lucu dan ndeso lagi dariku, berhubung tas yang aku bawa masih baru sehingga aku ndak ingat bentuk tasku plus begitu banyak yang warnanya hitam membuatku lumayan confuse...hehe...Yang aku ingat hanya brandnya which is bisa jadi ndak nampak karena tasnya yang keluar udah kebalik-balik ndak karuan...hedeww piye iki, bisikku. Aku ndak ingat apalagi temen-temen ;-p. Temen-temen berusaha membantuku untuk mencari karena saat itu tinggal aku saja yang belum menemukan. Temen-temen udah meledekku karena tas baru ...hahaha. Lalu melintaslah tasku...alhamdulillah bisikku. Aku sedikit kesulitan karena aku sendiri kehilangan tanda tag dari penerbangan yang biasanya ditempel di tas.

Lalu kami melanjutkan perjalanan untuk keluar dari airport, pemeriksaan tidak terlalu ribet. Kami hanya di cek pasport dan sudah melintas begitu saja. Here we go...welcome to France. Temen – temen sempet ndak percaya juga karena mereka yang punya pengalaman pergi ke U.S harus mengalami pemeriksaan yang agak lama. Jadi sempet ndak percaya juga, bener niy cuman begini aja ...hihi ;-p. Lalu kami meluncur ke money changer. Kami tukar nilai secukupnya secara kolektif.

Tiba memutuskan transportasi yang akan kami gunakan dari airport menuju hotel di massy – perancis. Ada 2 pilihan yaitu dengan taxi or kereta. Secara harga akan lebih ekonomis dengan kereta akan tetapi kami tidak yakin karena ini adalah pengalaman pertama kami. Dan akhirnya kami memutuskan untuk naek taxi. Di Perancis tidak banyak yang menggunakan bahasa Inggris dengan baik mengingat history mereka di masa lalu yang kurang akur dengan Inggris.

Selanjutnya seperti apa...berlanjut di part 2 :-)

Wassalam,

Senin, 03 Oktober 2011

Di Suatu Sore

Ass.wr.wb,

Di suatu sore, sepulang kerja dimana aku kali ini harus pulang kerja sendiri karena suami sedang tugas ke luar kota. Suhu yang sedang panas karena Surabaya yang sedang summer haha (alias musim kemarau) semakin menyemarakkan suasana. Bis yang belum berangkat alias ngetem membuat para penumpang yang rata – rata pulang kerja menjadi sangat berharap untuk segera jalan, paling tidak untuk mengalirkan udara ke dalam bis sehingga paling tidak kami tidak merasa terlalu panas.

Kebetulan setiap kali menunggu bis berangkat dari terminal tersebut ada beberapa pengamen yang mencari rezeki ikut memeriahkan sore itu. Diriku yang sudah tak sabar menunggu bis itu untuk segera jalan dan bisa sampai rumah cepat tak bisa melakukan apa – apa melainkan mencoba menikmati perjalanan ini. Let see what’s the song, bisikku.

Mulailah pengamen tersebut melakukan pembukaan yang biasanya dilakukan hampir semua pengamen, “Ass.wr.wb, selamat sore bapak, ibu, mbak, adek” lalu mulailah dia memainkan gitarnya…mengalun merdu petikan gitarnya lalu meluncur lagu dari pengamen tersebut,”dulu kita sama – sama …” nice song from Iwan Fals song. Dan pengamen ini menyanyikan dengan penuh penghayatan dan sungguh menikmati lagu yang dibawakan. Bukan hanya sekedar bernyanyi … sejenak terbawa setiap syair yang keluar … Alhamdulillah, bisikku …lumayan juga niy ^-^. Lalu dilanjutkan lagu selanjutnya dan selanjutnya sampai 3 lagu. Sukses menghibur, dengan suara yang bagus dan alunan gitar yang merdu. Seandainya ada pencarian bakat maka layak untuk dipertimbangkan. Lagu – lagu tersebut menemani kerinduanku pada 2 jagoanku ...

Di hari berikutnya, menanti siapa kali ini yang menghibur kami. Muncul 2 pengamen yangs bernyanyi secara berduet, dan...eng ing eng...suaranya merdu juga dengan alunan gitar yang merdu...amazing, bisikku. Kali ini berbeda aliran, yang dinyanyikan lagu dari band – band Indonesia yang lagi in di chart tangga lagu. Bahkan untuk lagu yang sebelumnya aku bosan mendengarkan ketika muncul di tv, tapi entah kenapa kali ini aku sukses mendengarkan lagu tersebut bait demi bait. Bisa jadi karena kondisi yang gerah seolah alunan lagu tersebut menjadi penyejuk (hiperbolik bahasanya) tapi itu hanya sekian persen hal yang mungkin berpengaruh terhadap penilaian kami. Tapi yang jelas merekapun menyanyikan lagu demi lagu dengan senang hati, begitu menikmati dan dengan kualitas bakat yang OK. Bukan hanya aku yang menikmati tetapi beberapa orang yang ada di bis tersebut bisa jadi memiliki penilaian yang sama.

Di sore selanjutnya, bertemu dengan pengamen yang lain lagi kali ini bernyanyi sendiri dan lagu yang dinyanyikan lagu popular, mulai maliq d’essential sampai glenn freadly. Kamipun terhibur lagi disela – sela lelah kami estela beraktifitas pagi to sore.

Dengan sederhana merekapun share bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan hati, senang hati, ikhlas, menikmati setiap perjalanannya membuat hasil yang indah ^-^ ...terlepas dari kebutuhan mereka dan harapan imbalan dari apa yang telah mereka lakukan, merekapun telah berbagi dengan hati dan senang ^-^.

Thank you for whoever you are ^-^ ...

Have a great day,

Wassalam,

Minggu, 02 Oktober 2011

Wonderful 7

Ass.wr.wb,

Dear My Son,

Alhamdulillah usiamu sudah 7 bulan (02 Oct 2011). Begitu menyenangkan melihatmu tumbuh dan berkembang ^-^. Alhamdulillah aku bisa memberikan asi exclusive selama 6 bulan ^-^, senang sekali bisa memberikannya untuk anakku dan InsyaAllah dimudahkan untuk berlanjut sampai 2 tahun plus makanan tambahan. Ya Allah, mudahkan dalam setiap usaha hamba.

Saat ini anakku, dengan segala tingkah lakumu yang selalu membuat bapak dan bunda kangen. Tengkurap, bergerak ke sana kemari, lagi senang – senangnya duduk …hahaha… belum bisa sendiri masih dibantu tapi sekalinya duduk ndak mau berpindah.

Mandi merupakan salah satu kegiatan favorit, rupanya dirimu sangat senang dengan air. Sangat menikmati momen – momen di air ^-^. Bermain, menggerakkan tangan dan kaki...begitu menikmati.

Alhamdulillah anakku, sudah mulai belajar makan (MPASI – Makanan Pendamping ASI). Alhamdulillah engkau bisa menikmati makanan yang kami siapkan untukmu, makan juga kegiatan yang menyenangkan untukmu ... Alhamdulillah, terima kasih ya Allah.

Bermain – main, mengeluarkan suara – suara sambil berekspresi serius ketika engkau tertarik dengan sesuatu. Anakku, engkau belajar mengenali segala sesuatu ... so amazing... Subhanallah, makhluk mungil ini belajar dan berkembang ^-^.

Ehmmm, saat ini juga lagi senang “merasakan”...haha...setiap barang yang engkau temui masuk deh ke mulut...Dan tak lupa tersenyum di depan kamera ^-^ hahaha ini niy yang suka buat diriku surprise dengan gaya yang natural seolah tahu dan sadar kamera ... haha ^-^

Anakku, teruslah bertumbuh menjadi anak yang sholeh, sehat, pintar. InsyaAllah langkahmu selalu dilindungi Allah SWT dan dimudahkan atas semua usahamu.

Bapak dan bunda sayang nendra ^-^ We proud to have you son... Alhamdulillah, terima kasih ya Allah … semoga kami bisa menjaga amanah yang telah engkau berikan

Wassalam

Minggu, 22 Mei 2011

Dear My Son

Ass.wr.wb,

Pada saat aku menulis ini anakku berusia sekitar 2 bulan. Alhamdulillah engkau tumbuh sehat anakku. Anakku, engkau adalah harta yang tak ternilai bagi kami. Ketika melihatmu tumbuh semenjak engkau dilahirkan membuat kami sangat bahagia. Mendapatkan anugerah dirimu membuat kami seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah, begitu senang, orang Jawa bilang kemaruk … hehehe…

Aku langsung teringat oleh orang tua kami, yang tentunya juga mempunyai perasaan seperti yang kami rasakan ketika kami menjadi orang tua. Mama dan papa terima kasih banyak atas semua kasih sayang yang engkau berikan, tidak terukur dan terbalaskan karena begitu besar. Begitu pula Ibu dan Bapak dari suamiku.

Melihatmu tumbuh sehat merupakan anugerah yang tak ternilai. Anakku, bunda minta maaf apabila belum bisa membuatmu sangat nyaman untuk beberapa hal karena bunda masih belajar J. Ketika engkau menangis, dan bunda harus menerjemahkan maksud tangisanmu merupakan hal yang luar biasa. Sometimes bunda kebingungan dengan apa yang engkau lakukan tetapi itu membuat bunda belajar J. Terkadang bunda tidak bisa menenangkanmu tetapi hal itu tidak membuatku lelah. Bunda akan berusaha untuk bisa berbuat yang terbaik untukmu.

Memberikan ASI untukmu merupakan hal sangat luar biasa. Melihatmu minum dengan senang dan kemudian tertidur dengan tenang membuat bunda sangat bahagia. Subhanallah…Ya Allah berikan kelancaran ASI hamba untuk anakku ... Amien.

Melihatmu tersenyum dan tertawa merupakan hal yang membahagiakan bagi bunda & bapak. Terkadang engkau mencoba untuk bercerita kepada kami dengan bahasamu yang lucu dan mimik wajah yang menggemaskan, moment ini merupakan moment yang selalu kami nanti-nantikan anakku …

Ya Allah limpahkan selalu kasih sayang dalam keluarga kami dan senantiasa berikan kemudahan atas usaha kami … amien. Anakku, jadilah anak yang sholeh, sehat, pintar, berbakti pada orang tua dan berguna bagi nusa – bangsa – agamamu … amien.

Rabu, 18 Mei 2011

Sebuah Kerinduan (My Son – Muhammad Ilman Danendra)


Ass.wr.wb,

Just want to share J, seperti yang pernah aku ceritakan sebelumnya ketika kita sudah dewasa dengan umur yang dirasa “cukup” maka lingkungan kita akan menanyakan kapan menikah dan ketika kita sudah menikah maka pertanyaan selanjutnya udah ada anak ?

Ini adalah hal-hal yang kita temui di lingkungan kita dan kita sendiri tidak bisa menghindari atau mengatur persepsi orang ke diri kita. Seperti yang pernah aku share sebelumnya.

Pada saat itu aku dan suami masing-masing punya kesibukan dan kami ikhlaskan semuanya kepada Allah SWT dengan tetap berusaha untuk mempunyai keturunan. Seorang teman share kepadaku untuk datang ke dokter rekomendasi dia untuk proses pemeriksaan dalam rangka usaha memiliki keturunan. Namun karena beberapa schedule aku masih menunda untuk mendatangi dokter rekomendasi teman tersebut. Suatu ketika temanku bertanya, “Kamu udah cek belum, jangan-jangan telat loe”. Aku cuman tersenyum menanggapi omongan teman tersebut. Lalu aku berkata, “Iya ya kayaknya udh telat 1 minggu”. Lalu teman saya berkata,”Jangan-jangan loe hamil lagi”. Lalu aku hanya tertawa dan tersenyum atas perkataan teman tersebut. Sampai akhirnya aku baru menyadari klo terlambat haid, aku coba periksa dengan test pack dan alhamdulillah hasilnya positif. Alhamdulillah setelah hampir 3 tahun pernikahan kami, Allah SWT mengabulkan doa kami dan memberikan karunia kehamilan.

Alhamdulillah diberikan kelancaran pada saat hamil, tetap bisa melaksanakan aktifitas. Alhamdulillah perjalanan Sidoarjo – Surabaya sehari – hari pada saat hari kerja tidak mempengaruhi kehamilan. Pada saat hamil sekitar 3 bulan aku mendapatkan tugas ke Beijing. Pada saat pergi aku mengalami batuk, sempat was-was juga karena tidak mengetahui bagaimana kondisi di Beijing. Dokter membekali diriku dengan obat yang aman dikonsumsi selama hamil dan selama di Beijing tetap menjaga makanan yang aku konsumsi. Teman-teman di Beijing tidak mengetahui kalo aku hamil sampai suatu ketika kita sedang makan malam ada teman yang ingin merokok dan sambil bercanda dia mengatakan “Is ok if I’m smoke, because I believed there isn’t pregnant woman in here right ?” Lalu aku tersenyum dan berkata, “I’m pregnant”. Kemudian temanku berkata, “Serious, so I have to smoke outside the room…sorry”. Teman – teman tidak mengetahui karena kehamilanku tidak begitu kelihatan dan usia kehamilan yang masih kecil. Sejak teman-teman tahu aku sedang hamil mereka begitu memperhatikan diriku .. haha … walaupun kita baru bertemu saat itu ternyata mereka orang-orang yang baik, meskipun kita sangat berbeda budaya. Sempat surprise juga walaupun kita baru bertemu pada saat itu tetapi seperti sudah bertemu lama. Senang …J. Alhamdulillah baik-baik saja dan kembali ke Indonesia dengan sehat J.

Ketika usia kandungan 4 bulan, teman-teman kantor mengadakan outbond di Bromo. Kebetulan karena member team kantor yang cewek cuman 2 orang yaitu diriku dan sang sekretaris maka secara tidak langsung kami yang menjadi “panitia” dan tetap dibantu oleh teman-teman. Alhamdulillah ketika pergi ke Bromo juga baik-baik saja. Alhamdulillah masih bisa naik untuk melihat matahari terbit hanya saja memang lebih terasa terengah-engah … hahaha mungkin karena harus mengatur napas untuk 2 orang J but alhamdulillah baik – baik saja. Teman – teman tidak terlalu mengkhawatirkan keadaanku sehingga aku sendiri tidak terlalu “lebay” tetapi ternyata mereka “menjaga” diriku, dengan sesekali menanyakan kondisiku. Karena kondisi aku tidak naik ke gunung bromo hanya sampai di pura yang ada di lautan pasir, alhamdulillah ada teman yang juga tidak naik ke gunung bromo sehingga aku tetap ada teman. Perjalanan ke Bromo alhamdulillah bisa dilalui dengan baik J. Outbond berjalan dengan baik. Ada cerita pada saat kami ke Bromo, teman ada yang mendapat khabar dari istrinya bahwa gunung bromo bersatatus aktif (artinya ada peningkatan aktifitas di gunung berapi tersebut). Alhamdulillah kami sudah turun dan sudah akan pulang. Pada saat itu mendung tebal, alhamdulillah kami bisa pulang dengan selamat walaupun tak lama kemudian kami melihat berita di televisi bahwa gunung bromo mulai aktif mengeluarkan partikel-partikel …

Alhamdulillah kehamilan berjalan dengan baik, aku kontrol kehamilan setiap bulannya di Surabaya sepulang kerja. Kebetulan dokternya searah jalan pulang. Alhamdulillah selama hamil diberikan kelancaran dan sehat. Alhamdulillah sangat santai dan menikmati saja masa-masa kehamilan tersebut. Aku dan suami hanya berdoa agar anak kami sehat. Aku sempat berangan bahwa anak pertama kami adalah laki – laki tetapi apapun yang diberikan oleh Allah SWT adalah yang terbaik. Tiba saatnya pemeriksaan ketika sekitar usia 6 bulanan dokter mengatakan InsyaAllah laki – laki … Aku hanya tersenyum dan berujar Alhamdulillah. Kami memiliki keluarga dan teman – teman yang senantiasa mensupport kami. Salah seorang teman kantorku datang ke mejaku sambil bertanya, “Bun, udah hamil berapa bulan ?” lalu aku menjawab 7 or 8 ya (hehe lupa pada saat itu menjawab apa) kemudian dia berkata lagi, “aduuuchhh telat niy”. “Kenapa ?” tanyaku. Lalu dia menyodorkan buku dengan judul “Kehamilan : Apa yang Anda Hadapi Bulan per Bulan” by Arlene Eisenberg, Heidi E. Murkoff & Sandee E. Hathway, B.S.N) sambil berkata, “Seharusnya aku udah minjamin buku ini dari dulu yaa bun”. Lalu aku menimpali, “ Is OK om, mana – mana aku pinjam yaa InsyaAllah manfaat niy”. Hehe lalu kami tertawa bersama, kebetulan temanku ini mempunyai pengalaman yang hampir sama dimana sedikit “menunggu” dalam memiliki keturunan. Note : Bun (nick name dari Bunda yang merupakan panggilan akrab teman-teman satu team di kantor). Om merupakan panggilan akrabku untuk temanku Timotius.

Tiba saatnya mendekati bulan kelahiran, dokter mengatakan bahwa target melahirkan 3 Maret 2011 karena usia kandungan sudah harus dilahirkan, jadi apabila pada tanggal tersebut belum ada tanda – tanda melahirkan maka dilakukan cara untuk bisa melahirkan.

Aku mengambil cuti melahirkan pada pertengahan bulan Februari karena masih belum pengalaman dan tidak tahu pasti kapan melahirkan. Selain itu menghindari cuti mendadak. Sebelum melahirkan aku tinggal di Surabaya (rumah mama) sekalian maen – maen dengan my beutiful niece – Keisha. Aku tinggal di Surabaya untuk lebih memudahkan akses ke rumah sakit karena kami memutuskan untuk melahirkan di salah satu rumah sakit di Surabaya. Suami juga menemani diriku tinggal di rumah mama dan mesti bolak – balik Sidoarjo sometimes untuk melihat rumah kami yang di Sidoarjo.

Pemeriksaan mulai rutin 2 mingguan dan ketika masuk usia 9 bulan mulai dilakukan pemeriksaan 1 minggu sekali. Alhamdulillah semua baik – baik saja. Kami memutuskan untuk melahirkan normal apabila memungkinkan dan dokter sangat mendukung keputusan kami. Tiba di Februari akhir dimana range perkiraan tanggal – tanggal melahirkan, sudah mulai merasakan kontraksi tetapi merupakan kontraksi palsu seperti yang aku baca di buku dimana jarak antar kontraksi tidak beraturan dan jauh – jauh. Suamiku yang mempunyai jadwal pasti keluar kota dalam setiap bulannya, pada saat itu sempat pergi ke Makasar. Ketika itu baru kembali dari Makasar pada hari Jum’at. Pada hari jum’at dan sabtu malam (26 Februari) aku mulai merasakan kontraksi dan ada flek – flek seperti ketika kita akan mendapatkan haid, cuman aku yakin itu bukan tanda – tanda melahirkan seperti referensi yang aku baca. Aku mencoba untuk santai, dan bercerita ke mama. Mama bilang kalo aku merasakan kontraksi yang teratur maka aku harus cerita. Dan pada minggu pagi (27 Februari 2011) aku mulai mengalami flek seperti haid. Hari itu bertepatan dengan temu alumni akbar Statistika ITS dimana aku dan suamiku merupakan alumni dari jurusan ini. Pagi itu salah satu temanku menelpon menanyakan apakah aku bisa datang di acara temu alumni tersebut, dimana sebenarnya aku sangat ingin datang tetapi kondisi tidak memungkinkan maka kami memutuskan untuk absen di acara tersebut. Lalu aku menceritakan kondisiku bahwa aku sudah mengalami flek, dan temanku tersebut menyarankan untuk konsultasi dengan dokter apapun yang aku alami karena menurut dia kondisi setiap orang berbeda – beda dan ini hanya jaga – jaga saja apalagi sudah dalam range waktu melahirkan. Kemudian aku kirim sms pada dokterku, alhamdulillah beliau bisa dihubungi dengan sms or telpon ke handphonenya meskipun hari libur. Kemudian dokter menelponku dan menyarankan untuk pergi ke rumah sakit untuk rekam jantung anak sekaligus memantau kontraksiku.

Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke rumah sakit hari itu. Karena memang sudah mulai packing jadi kami tinggal membawa barang – barang yang perlu di bawa. Setelah di rumah sakit dilakukan pemeriksaan rekam jantung anak dan kontraksi. Alhamdulillah kondisi anakku baik dan nilai kontraksiku juga baik, selain itu sudah pembukaan 2. Aku dan suami ada di ruang persalinan, para bidan dan suster sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya. Tetapi aku sendiri masih belum merasakan kontraksi yang besar bahkan ketika ditanya oleh suster apakah sakit, aku masih belum merasakan sakit pada saat itu. Para suster menyarankan aku untuk berjalan – jalan untuk mendukung proses pembukaan. Aku dan suami menghabiskan sore itu dengan berjalan – jalan di rumah sakit. Dukungan suami yang menemani merupakan semangat untukku. Aku mulai diperiksa intensif tetapi masih belum ada tanda – tanda penambahan bukaan pada hari itu. Suster dan dokter mengatakan untuk sabar. Tiba pada hari Senin masih belum ada penambahan bukaan, aku disarankan untuk rileks dan banyak jalan. Hari senin itu masih belum ada progress dan kondisi masih sama dengan hari minggu...hehe...tapi kami sabar menunggu. Kata teman, mungkin kami terlalu terburu – buru masuk rumah sakit hahaha J maklum kami masih belum pengalaman. Tetapi untuk tetap berjaga kami memutuskan untuk tinggal di rumah sakit.

Senin sore ketika kami (aku dan suami) balik ke ruang persalinan setelah berjalan – jalan di sekitar rumah sakit, seorang suster memberikan informasi berdasarkan hasil pantauan pemeriksaan dan dokter bahwa proses persalinanku perlu dilakukan operasi caesar karena proses pembukaan yang sudah berlangsung lama tetapi tidak mengalami progress bukaan. Dari nada bicaranya seolah – olah tidak ada pilihan lain selain operasi caesar, aku yang mendengar cukup kaget dengan informasi tersebut. Aku hanya mengatakan kepada suster tersebut bahwa akan melakukan diskusi terlebih dahulu dengan pihak keluarga. Kemudian aku kembali ke kamar dan mencoba untuk menelpon dokter tentang informasi yang baru saja kami tarima dari suster tersebut. Ketika diskusi aku menanyakan apakah kondisiku sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan persalinan normal, kemudian dokter mengatakan masih mungkin untuk dilakukan persalinan normal dengan melihat kondisi yang telah dipantau saat ini. Beliau mengatakan opsi melahirkan operasi caesar dilakukan barangkali karena memang ingin melahirkan cepat atau atas permintaan pasien, kami lega karena dokter mendukung keputusan kami. Dokter mengatakan bahwa kekuatan kontraksiku baik cuman memang progressnya lama, InsyaAllah bisa normal kata dokter kepada kami. Setelah diskusi tersebut kami memutuskan untuk menunggu sampai pembukaan lengkap, kami berdua berdoa dan berusaha dengan menambah frekuensi jalan – jalan untuk menunjang proses bukaan.

Tiba hari Selasa tetapi progress pembukaan masih begitu lama, dokter kembali menyemangati kami. Aku tetap menjalankan aktifitas dengan berjalan – jalan di sekitar rumah sakit bersama suami. Sore hari ketika diperiksa bukaan sudah mulai bertambah menjadi 4, Alhamdulillah ... Para susterpun turut menyemangati diriku. Pembukaan mulai bertambah pada malam hari menjadi 6, dokter juga mulai melakukan re-check kembali terhadap detak jantung anakku dan kekuatan kontraksiku. Alhamdulillah semuanya baik, dokter bilang tetap semangat ya. Aku teringat pada malam hari pada saat pergantian shift, suster kepala datang ke kamarku sambil tersenyum beliau menanyakan progress dan apa yang kurasakan. Kemudian beliau berkata, “Lebih baik melahirkan normal, sakitnya pada saat itu tetapi recoverynya cepat”. Semangat yaa, begitu ungkap beliau. Suster kepala ini secara fisik nampak sedikit “keras” tetapi ketika berkata begitu menyejukkan dan menyemangati. Aku dan suami senang sekali karena begitu banyak yang mendukung keputusan kami untuk menunggu. Suamiku berkata, “Kenapa kita tidak bisa bersabar hanya dalam beberapa hari untuk menunggu kelahiran, sedangkan kita juga diminta bersabar untuk menunggu anugerah keturunan”, dukungan yang luar biasa dari orang – orang yang ada disekitar kita dan yang menyayangi kita seperti energi berkekuatan tinggi. Kamipun menunggu progress pembukaan agar bisa melahirkan normal. Aku mulai merasakan sakit kontraksi ketika pembukaan diatas 5, dan aku baru tahu rasanya. Sungguh luar biasa, langsung teringat mama dan ibu – ibu luar biasa yang telah melahirkan anak – anaknya. Sakit itu mulai terasa setiap menit begitu luar biasa. Orang bilang rasanya seperti ketika mengalami sakit pada saat datang bulan sedangkan aku sendiri kebetulan tidak merasakan sakit pada saat datang bulan sehingga akupun bisa merasakan ketika ada yang merasakan sakit seperti itu, mungkin sakit kontraksi ini rasanya lebih – lebih sakit yaa...Kontraksi mulai beraturan dan menguat ... subhanallah ... mama maafkan aku apabila banyak sekali kesalahan dan kekhilafan selama ini (bisikku dalam hati). Aku mulai sering ke belakang untuk buang air kecil, entah pelarian dari rasa sakit atau bagaimana yang jelas frekuensinya semakin sering. Di tengah perjalanan proses pembukaan aku (maaf) muntah – muntah, aku sedikit panik karena aku berpikir energi untuk melahirkan nantinya bagaimana apabila makanan yang ada di tubuhku keluar. Suamiku menyiapkan madu bersama air putih dan sedikit – sedikit memberikan kepadaku agar aku tetap mempunyai energi. Pada saat itu aku mulai sulit makan dan minum karena rasa kontraksi. Tetapi aku paksakan untuk tetap bisa minum, suster yang mengetahui tentang hal itu juga menyediakan teh manis hangat. Kontraksi yang luar biasa tiba – tiba membuatku (maaf) muntah lagi, agak panik juga ... Ya Allah, beri hamba kekuatan. Bukan bermaksud lebay tetapi perjuangan seorang ibu yang melahirkan itu memang luar biasa. Dukungan suami yang setia mendampingi selama kontraksi membuatku tenang dan mendapatkan dukungan yang luar biasa. Usapan di punggung begitu menenangkan untuk mengalihkan rasa sakit, dan suamiku melakukan itu di tengah – tengah kantuk luar biasa yang dirasakan olehnya. Sedangkan aku tidak bisa mengantuk karena kontraksi, hehehe (Sekarang baru bisa ketawa sendiri, bukan bermaksud sombong ;-p). Kami juga membaca doa bersama. Kemudian suamiku berbisik, “Itulah sebabnya surga berada di bawah telapak kaki ibu” sambil membelai kepalaku ketika mengetahui aku menahan rasa sakit dengan memegang tempat tidur kuat – kuat. Tiada henti aku menyebut, Ya Allah kuatkan hamba ... kondisiku dipantau oleh para suster yang memeriksaku secara intensif. Hal ini berlangsung sampai rabu pagi (02 Mar 11) sekitar jam setengah 7 dimana aku diprediksi sudah bisa melahirkan alias proses pembukaan sempurna (pembukaan 10). Tetapi ketika dilakukan pemeriksaan kembali ternyata pembukaan masih 8 dan posisi bayi masih belum di posisi lahir (belum turun).

Dan ketika dokter datang pada pagi itu beliau memberikan pertimbangan bahwa masa kontraksi sudah lama yaitu lebih dari 24 jam dengan progress yang lambat dan bayi juga belum turun di jalan lahir. Kondisi seperti ini menurut beliau adalah kondisi abnormal kelahiran. Beliau advise untuk dilakukan operasi caesar. Lalu aku bertanya apakah secara fisik pinggulku bermasalah / tidak elastis sehingga bayi tidak turun ke posisi jalan lahir (hehe bahasa yang aneh dariku, mengingat aku baru melakukan proses melahirkan untuk pertama kali di usia 32 tahun). Lalu dokter menyatakan tidak bisa mengetahui penyebabnya secara pasti kecuali dilakukan operasi karena penyebabnya bisa macam – macam. Aku memandang suamiku dan suamiku menyetujui analisa dokter. Menurut dokter, beliau khawatir dengan kondisi bayi. Beliau berkata padaku,“Sabarmu udah cukup“ sambil tersenyum. Kamipun menandatangani surat persetujuan operasi, dan akupun mulai disiapkan untuk dilakukan operasi. Kemudian dokter bertanya padaku apakah aku pernah masuk ruang operasi. Dengan menahan sakit aku menjawab belum pernah, dokter hanya berkata nanti dingin banget ya di ruang operasi. Saat itu aku hanya berpasrah dan berdoa, teringat mama. Proses melahirkan ini kebetulan aku dan suamiku saja di rumah sakit. Telpon yang berdering di handphone kami pagi itu tidak bisa kami angkat karena kamipun sibuk dengan kondisi ini, sehingga kami tidak sempat memberitahukan kondisi kami pada keluarga kami.

Aku mulai di bawa ke ruang operasi, pasrah dan berdoa. Bismillah, InsyaAllah dilancarkan semua proses. Di ruang operasi aku bertemu dengan dokter anestesi yang super gaul. Dokter tersebut langsung menyapa diriku,“Selamat pagi ibu, mau melahirkan yaa“ sambil tersenyum ramah tanpa beban... haha...lalu dia bilang,“Ibu alergi alkohol yaa, saya akan menggunakan pengganti alkohol“. Aku memang alergi alkohol, setiap kali alkohol menyentuh kulitku membuat kulitku memerah dan gatal lalu bengkak seperti digigit nyamuk. Sehingga setiap kali disuntik atau diinfus dan kebetulan aku tidak mengatakan alergi alkohol maka aku akan mengalami gejala alergi tersebut. Di ruang operasi aku bertemu pasien anak – anak yang juga akan melakukan proses operasi. Anak perempuan tersebut terlihat ceria tanpa beban sambil berkata,“Aku ada temannya niy, tante juga mau dioperasi“ sambil tersenyum padaku. Sesaat aku tersenyum balik padanya. Lalu seorang suster berkata,”Nah karena ada temannya maka tidak takut operasi khan, pasti kamu juga sembuh” dengan semangat. Lalu anak perempuan tersebut berkata,”Tidak takut”. Kalo tidak salah anak perempuan ini harus di operasi untuk pengangkatan tumor. Tiba di ruang operasi yang aku rasakan dingin dan tetap merasakan kontraksi yang luar biasa. Lalu dokter anestesi mulai menjalankan tugasnya, beliau akan menyuntik daerah punggungku untuk mematirasakan daerah yang akan di operasi. Bius yang dilakukan hanya bius sebagian saja (bius lokal) sehingga aku tetap terjaga selama proses persalinan. Kata orang suntik di bagian punggung untuk anestesi sangat sakit, tetapi saat itu aku tidak begitu merasakan sakit karena sakit kontraksi mengalihkan rasa sakit suntik (hehe). Pengalaman ketika anestesi dilakukan bersamaan dengan kontraksi, Dokter anestesi memberitahukan aku ketika akan menyuntik dan ketika itu bersamaan dengan rasa kontraksi sehingga aku dengan sigap berkata,”Sebentar – sebentar dok” lalu dokter tersebut menjawab,”Ok – Ok ibu pasti kontraksi niy, saya tunggu”. Hehehe lumayan juga, ketika proses anestesi selesai kakiku terasa kesemutan dan saat itu sudah tidak terasa lagi sebagian tubuhku. Dokter kandungan lalu berkata padaku,”OK, sudah siap ya Bismillah”. Seorang suster ada di dekatku memberikan petunjuk apabila ada aba – aba ambil nafas maka aku harus mengambil nafas. Suster tersebut juga berkata,”Jangan didengarkan ya bu suara – suara yang ada disini anggap aja musik” sambil tersenyum padaku. Dan akupun tersenyum balik padanya. Tetapi honestly walaupun dibius sebagian aku tidak merasakan sama sekali ketika proses pembedahan. Aku berusaha serileks mungkin di ruang operasi tersebut dan percaya InsyaAllah semuanya lancar. Ketika proses pembedahan diketahui bahwa anakku terlilit tali pusat dan tali pusatnya sangat pendek. Para dokter dan suster seperti paduan suara yang sangat kompak berkata,”Naahh bayinya terlilit tali pusat”. Tak berapa lama kemudian ada aba – aba untuk tarik napas dan keluarkan napas, kemudian aku mendengar suara tangis bayi. Dan ucapan,”Selamat ibu anaknya laki – laki, lengkap, sehat”. Subhanallah, alhamdulillah bisikku...lalu suster menyodorkan anakku padaku sambil berkata,”Cium bunda” lalu aku menciumnya dan tiba – tiba air mataku mengalir. Campur aduk rasanya ... Sebuah kerinduan kami, dear my son welcome to the world... Lalu setelah itu aku tidak ingat lagi karena tiba – tiba aku ada di ruang pemulihan. Suamiku menggenggam tanganku, dan aku mencoba membuka mataku lalu aku melihat suamiku tersenyum dan aku tersenyum padanya sambil berkata,”Anak kita lucu lho”. Lalu aku berkata,”Aku ngantuk mo tidur dulu ya” kemudian suamiku mengangguk dan akupun terlelap. Aku hanya mendengar sayup – sayup suara yang menanyakan apakah aku bisa menggerakkan kakiku lalu aku menggerakkan kakiku yang masih terasa agak kaku. Dan setelah itu aku tidak ingat lagi.

Aku terbangun ketika sudah ada di ruang kamar inap, dan aku melihat suami beserta mamaku sudah ada di sampingku. Mama memberikan selamat padaku. Kami semua bahagia. Tidak berapa lama seorang suster mengantar anakku ke diriku, bahagia luar biasa ketika melihatnya. Rasa sakit hilang yang ada hanya bahagia ingin segera memeluknya. Lalu suster tersebut menyerahkannya padaku sambil membantu untuk memberikan asi pertama kali. Alhamdulillah aku bisa memberikan asi pertama (kolustrum) pada anakku. Anakku begitu mungil dengan berat badan 2.74 Kg dan panjang 48 cm , anugerah dan amanah yang luar biasa bagi kami. Dengan percaya diri aku memberikan asi, suster tersebut menyemangatiku. Suster berkata bahwa aku pasti bisa memberikan asi bagi anakku, InsyaAllah lancar dan yakin bahwa ibu bisa memberikan asi maka InsyaAllah ibu diberikan kelancaran asi. Aku tersenyum padanya dan lega sekali dengan dukungan tersebut. Begitu menenangkan dan akupun percaya bahwa InsyaAllah bisa memenuhi kebutuhan asi anakku. Suster tersebut berkata bahwa anak bisa dibawa sewaktu – waktu ke kamar untuk pemberian asi, aku sangat lega sekali dengan hal ini. Setiap hari anakku bisa dibawa ke kamar untuk pemberian asi. Anakku juga dikontrol perkembangannya secara intensif, alhamdulillah sehat. Hanya harus dilakukan sinar selama 24 jam karena ada indikasi kuning setelah itu alhamdulillah hasil tes baik semua dan anakku bisa pulang. Senang sekali ...

Pasca operasi dokter melakukan kontrol pemeriksaan padaku dan dia berkata,”Pinggulmu baik – baik saja, InsyaAllah next klo mo punya anak lagi dan memungkinkan untuk melahirkan normal bisa kok” sambil tersenyum padaku. Hahaha dokter ternyata masih ingat tentang pertanyaanku sebelum dilakukan operasi.

Pemberian nama anak kami pun sempat agak lama hahaha... maunya nama yang terbaik. Seperti orang bilang nama itu sama seperti doa. Aku dan suami mencoba browsing nama – nama di internet J, mulai nama arab, Indonesia, Jawa, International hahaha... Setelah mendapat referensi kami malah lumayan bingung karena kombinasi nama apa yang tepat untuk anak kami. Aku dan suami membuat kombinasi nama masing – masing sebelum di diskusikan bersama. Aku selalu mempunyai kombinasi nama 4 kata sedangkan suamiku mempunyai kombinasi nama 3 kata, menurut suamiku apabila 4 kata terlalu banyak. Kalo nama terlalu panjang kasihan pada saat ujian harus mengisi kotak nama terlalu lama dan makan waktu...wakakak, pertimbangan yang lumayan juga. Sedangkan kalo 3 kata maka nama itu terdiri dari first name, middle name & last name. Ehmmm boleh juga pertimbangannya. Akhirnya kami berhasil mendapatkan nama untuk anak kami setelah melakukan kompromi J, nama anak kami adalah MUHAMMAD ILMAN DANENDRA (dengan nick name atau nama panggilan NENDRA). InsyaAllah anak kami senantiasa dirahmati Allah SWT, berilmu / pintar, dimudahkan rezekinya dan bijaksana kira – kira begitu secara garis besar arti nama anak kami.

Kami seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah, senang sekali. Aku bahkan tidak percaya bayi mungil itu pernah berada di perutku. Alhamdulillah kami dipercayakan amanah yang luar biasa ini. Kami berdoa dan berusaha menjadi orang tua yang baik bagi anak kami, Insya Allah kami senantiasa mendapat bimbingan dan kemudahan dari Allah SWT. InsyaAllah aku bisa memberikan asi eksklusif terhadap anakku. Bunda akan berusaha sekuat tenaga anakku J.

Teman – teman ikut berbahagia dengan kehadiran anak kami, banyak yang share tentang pengalaman masing – masing, meminjamkan alat yang dapat menunjang, meminjamkan buku sehingga aku ada referensi. Alhamdulillah anakku, banyak yang sayang dengan kita J.

Dear my son, you’re beautiful gift from Allah SWT. InsyaAllah anak kami menjadi anak yang sholeh, sehat, pintar, berbakti pada orang tua, berguna bagi bangsa & agama, selalu dalam lindungan Allah SWT. Semoga Bapak dan Bunda senantiasa dimudahkan usahanya oleh Allah SWT ... amien. Begitu banyak doa dari orang – orang yang menyayangi kami dan kami sayangi.

Wassalam,

Jumat, 26 November 2010

Song for today - Senyumanmu

Ass.wr.wb, 

Nice to hear this song :-)

Senyumanmu

 

By : Letto

 

indah matamu gerai rambutmu

menunjukan itulah keindahan

dan memberikan bentuk senyuman

sebentuk usapan kepada hati

sinar wajahmu lembut katamu

sepertinya mampu menggubah dunia

yang terasa begitu hampa

semuanya sirna tanpa cinta

kutemukan arti kerinduan

dan ku mengerti yang kucari

 

oh bukanlah cantikmu yang ku cari

bukanlah itu yang aku nanti

tetapi ketulusan hati yang abadi

ku tahu mawar tak seindah dirimu

awan tak seteduh tatapanmu

tetapi kau tahu yang ku tunggu

hanyalah senyumanmu

 

sinar wajahmu lembut katamu

sepertinya mampu menggubah dunia

yang terasa begitu hampa

semuanya sirna tanpa cinta

kutemukan arti kerinduan

dan ku mengerti yang kucari

 

oh bukanlah cantikmu yang ku cari

bukanlah itu yang aku nanti

tetapi ketulusan hati yang abadi

ku tahu mawar tak seindah dirimu

awan tak seteduh tatapanmu

tetapi kau tahu yang ku tunggu

hanyalah senyumanmu


Wassalam

Rabu, 10 November 2010

11 November 2010

Ass.wr.wb

Hari ini tepat 32 tahun yang lalu aku dilahirkan ke dunia. Umurku semakin berkurang di dunia ini tetapi InsyaAllah selalu diberikan sisa umur yang barokah, bisa menjalankan amanah yang telah diberikan dengan baik dan umur yang manfaat ... amien ^-^. 


Setiap tahun merupakan hal yang istimewa dengan berbagai peristiwa dan anugerah yang luar biasa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Begitu banyak memiliki sahabat dan keluarga yang penuh kasih sayang, begitu mendukung dan Inspiratif. 


Di tahun ini aku mendapatkan anugerah dan pengalaman yang luar biasa belum pernah terbayangkan sebelumnya. Di tahun awal, aku mendapat kesempatan untuk training di Perancis. Training yang diberikan oleh perusahaan karena ada pengembangan organisasi baru di kantor Surabaya. Tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa aku mendapat kesempatan ini bersama teman-teman yang luar biasa. Teman-teman yang sebelumnya aku hanya "tahu" mereka dan diberikan kesempatan untuk mengenal mereka. Sahabat-sahabat yang baik dan luar biasa. Kami menjadi team kecil saat ini dan InsyaAllah bisa solid bekerjasama. 


Selanjutnya mendapat kesempatan luar biasa untuk bisa menjadi ibu, InsyaAllah bisa melahirkan dengan selamat dan sehat di tahun depan. Kami menunggu hampir 3 tahun untuk mendapatkan keturunan. Ada yang berpikir bahwa ini waktu yang lama untuk mendapat keturunan tetapi bukan apa-apa dibandingkan kesabaran pasangan yang mungkin menanti lebih lama dari kami. Subhanallah, Allah SWT mempercayakan kepadaku janin yang saat ini aku kandung dan berusia 6 bulan. InsyaAllah kami diberikan kesehatan, doa orang-orang di sekitar kami yang tiada henti dan menyemangati kami yang membuat kami selalu semangat ^-^. 


Di saat hamil usia 3 bulan, aku mendapat kesempatan untuk mengikuti workshop di Beijing. Yang sekali lagi aku tidak pernah membayangkan sebelumnya mendapat kesempatan tersebut. Yang sebelumnya tidak pernah bepergian sendiri karena biasanya pergi dengan teman ketika tugas maka ini menjadi pengalaman bepergian di negeri asing sendiri. Sempat was-was karena tidak mengetaui kultur di sana but Alhamdulillah ada teman yang sharing tentang bepergian di sana. Sempat mendapat pemeriksaan yang sangat ketat ketika mau keluar bandara, semua di cek dengan teliti. Mulai dari tas besar sampai laptop bahkan ditanyakan juga mengenai apa yang anda ketahui tentang China...Wow... Alhamdulillah bisa melewati pemeriksaan tersebut walaupun sempat was-was juga. 


Dan ditanggal kelahiranku ini tiada henti keluarga dan sahabat memberikan ucapan dan doa yang luar biasa. Aku begitu beruntung memiliki mereka semua di dunia ini. Kali ini suamiku mendapat tugas ke luar kota dan mengirimkan pesan doa yang baik kepadaku. Aku menuliskan ini untuk mengingat dan berbagi kebahagiaan serta InsyaAllah kebaikan : 

Happy birthday my love...

Semoga Allah memanjangkan umurmu & menjadikannya sebagai berkah bagimu, 

Semoga senantiasa sehat, 

diberikan petunjuk padamu, 

ditetapkan iman & islammu, 

diberi kemudahan atas segala urusan & disempurnakan surga ditelapak kakimu...Amien ya rabbal alamin 

Thank you my lovely husband ^-^...


Begitu banyak doa dan ucapan yang diberikan oleh orang-orang yang menyayangiku ^-^. Terima kasih ya Allah...Alhamdulillah, InsyaAllah kita semua senantiasa diberikan kebaikan dan barokah oleh Allah SWT. Dan semakin ditingkatkan kualitas kita serta selalu menjadi orang-orang yang bersyukur. 

Yang aku ceritakan diatas hanya sebagian anugerah indah Allah SWT karena tidak terhitung kebaikan yang sudah diberikan Allah SWT...

Thank you all and best wishes for all ^-^

 Lebaran tahun 2008, Last lebaran with alm. papa...

 




Lebaran tahun 2010, we miss you papa but we know you always with us ...

Wassalam, 

Sabtu, 08 Mei 2010

Song again...for today

Ass.wr.wb, 

Udah lumayan lama dengerin lagu ini dan tidak pernah bosan ndengerinnya :-) 

I Love The Way You Love Me

By : Eric Martin 


I like the feel of your name on my lips
And I like the sound of your sweet gentle kiss
The way that your fingers run through my hair
And how your sip lingers even when you're not there

And I like the way your eyes dance when you laugh
And how you enjoy your two hour bath
And how you convinced me to dance in the rain
With everyone watching, like we were insane

But I love the way you love me
Strong and wild, slow and easy

Heart and soul, soul completely
I love the way you love me

I like way that you sing sweet and low
When they're playing our song on the radio
And I like the innocent way that you cry
At old time movies you've seen hundreds of time

But I love the way you love me
Strong and wild, slow and easy
Heart and soul, soul completely

So listen to me and I could list a million things
I'd love to like about you
But they all come down to one reason
I could never live without you

I love the way you love me
Strong and wild, slow and easy
Heart and soul, soul completely
I love the way you love me
I love the way that you love me

Nice....:-)

Wassalam,


Lucky - Nice song ...Let Sing :-)

Ass.wr.wb, 

Pas dengerin lagu ini ternyata enak banget, dengan lyric yang nice dan komposisi musik yang enak -easy listening...lets sing together ...

Lucky 

By Jason Mraz feat. colbie caillat

Do you hear me, 

I'm talking to you, 

Across the water across the deep blue ocean

Under the open sky oh my, baby I'm trying

Boy I hear you in my dreams

I feel your whisper across the sea

I keep you with me in my heart

You make it easier when life gets hard

 

            I’m lucky I’m in love with my best friend

            Lucky to have been where I have been

            Lucky to be coming home again

 

They don’t know  how long it takes

Waiting for a love like this

Every time we say goodbye

I wish we had one more kiss

I’ll wait for you I promise you, I will

 

            I’m lucky I’m in love with my best friend

            Lucky to have been where I have been

            Lucky to be coming home again

            I’m lucky we’re in love in every way

            Lucky to have stayed where we have stayed

            Lucky to be coming home someday

 

And so I’m sailing trough the sea

To an island where we’ll meet

You’ll hear the music fill the air

I’ll put a flower in your hair

Though the breezes trough trees

Move so pretty you’re all I see

As the world keeps spinning round

You hold me right here right now 

 

            I’m lucky I’m in love with my best friend

            Lucky to have been where I have been

            Lucky to be coming home again

            I’m lucky we’re in love in every way

            Lucky to have stayed where we have stayed

            Lucky to be coming home someday


For my best friend that I call my lovely husband :-) 

Wassalam, 

          

Jumat, 22 Januari 2010

Thanks to You (song for today :-))

Ass.wr.wb,

Tadi malam lagi dengerin radio, ternyata ada lagu ini. Nice song :-)

Thanks To You
By : Tyler Collins
From : www.lyricsdownload.com

Thank you for teaching me how to love

Showing me what the world means

What I've been dreamin' of

And now I know, there is nothing that I could not do

Thanks to You

For teaching me how to feel

Showing me my emotions

Letting me know what's real

From what is not

What I've got is more that I'd ever hoped for

And a lot of what I hope for is

Thanks to you

No mountain, no valley

No time, no space

No heartache, no heartbreak

No fall from grace

Can't stop me from believing

That my love will pull me through

Thanks to You

(Adlib)

There's no mountain, no valley

No time, no space

No heartache, no heartbreak

No fall from grace

Can't stop me from believing

That my love will see me through

Thanks to You

Thanks to You

For teaching me how to live

Putting things in perspective

Teaching me how to give

And how to take

No mistake

We were put here together

And if I breakdown

Forgive me but it's true

That I'm aching with the love I feel inside

Thanks to You

Thanks to you

Have a great day and always great moment :-)

Wassalam