Kamis, 30 Agustus 2007

From my friend (Pak Fendi)

From my friend : Pak Fendi (saiful.hamideffendie@id.panasonic.com)

Puisi Pernikahan :

Untuk Suamiku

Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.
Istri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah,
Apalagi secantik Zulaikha.

Justru Istrimu hanyalah wanita akhir jaman,
Yang punya cita-cita,Menjadi Sholehah....
Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Istri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Istri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Istri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Istri adalah murid, Kamu mursyidnya,
Istri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya.

Saat Istri menjadi madu, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya istri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.
Pernikahan atau perkawinan,
Mengisyafkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari ridho Allah SWT.

Karena memiliki istri yang tidak sehebat mana,
Justru ......Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Rasullulah,
Pun bukan pula sayyidina Ali Karamallahhuwajhah,
Cuma suami akhir zaman,
Yang berusaha menjadi soleh...Amin.


Untuk Istriku
Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.

Suami yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Muhammad saw,
Tidaklah setaqwa Ibrahim as,
Pun tidak setabah Ayub as,
Ataupun segagah Musa as,
Apalagi setampan Yusuf as.
Justru Suami hanyalah pria akhir jaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang Sholeh....

Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung,Kamu penghuninya,
Suami adalah nahkoda kapal,Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal,Kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat suami menjadi raja, Kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya suami masinis yang lancang, Sabarlah memperingatknnya.

Pernikahan atau perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari ridho Allah SWT.
Karena memiliki istri yang tidak segagah mana,
Justru ......Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga,
Pun bukan pula Hajar, yang begitu setia dalam sengsara.
Cuma wanita akhir zaman,Yang berusaha menjadi solehah...Amin.

Rabu, 29 Agustus 2007

From my friend (Mbak Ugi)

From : Mbak Ugi (soegiharti.radji@id.panasonic.com)


Perkawinan…………………
Bahwa perkawinan adalah sama sekali bukan yang harus disesalkan,
karena disitulah perjalanan hidup yang sebenarnya
Bahwa perkawinan jangan pernah dirasakan sebagai beban,
karena justru perkawinan merupakan rumah peristirahatan yang damai, dimana bahteranya merupakan ombak yang
mengalun lembut, menyanyikan suara hati yang penuh dengan keindahan

Bahwa perkawinan, adalah merupakan rahmat Allah yang tiada tara
bahwa perkawinan adalah keikhlasan mendapat teman sejati
yang sangat manusiawi dengan pemahaman jujur tentang kebersamaan
tanpa melebihi satu sama lain

Bahwa perkawinan itu adalah juga cinta, dan itulah yang membuatnya menjadi lebih berharga………………………


PF : 09 September 2007
Selamat Menempuh Hidup Baru
Semoga menjadi keluarga sakinah, warrohmah dan mawaddah.
Rukun sampai kaken ninen serta barokah didunia dan diakhirat… Amin ya robbal alamin.

Thank you mbak Ugi .... :-)










Selasa, 28 Agustus 2007

Story 2

Waktu berjalan dan kehidupan juga terus berlanjut...Sang pria sudah bersama pujaan hati dan akupun mulai bisa ikhlas dan sembuh. Bersyukur sekali karena aku mempunyai teman-teman yang sangat men-support diriku dan selalu ada untuk ku. Air mata tidak ada lagi yang ada hari-hari yang menyenangkan dengan sahabat-sahabatku.
Saling cerita, saling tertawa ..ehmmm apa yang kurang dari keadaan ini. Sedangkan hubunganku dengan pria tersebut juga baik sebagai teman, dia memberi kabar dan begitu pula sebaliknya.
Suatu ketika aku merasakan sesuatu yang aneh, ya namanya kenyamanan dan perasaan suka walaupun tidak mendalam dengan salah satu sahabatku tetapi aku mencoba untuk tidak membuka perasaan ini dengan lebar dan hanya menikmatinya saja karena masih ada perasaan berhati-hati mengingat apa yang pernah aku alami. Aku punya sahabat 5 cowok dan 2 cewek selama bekerja di luar kota ini. Mereka sudah seperti abang dan adek bagiku. mereka lah yang membuatku cepat sembuh dan kembali melanjutkan hari-hari yang membahagiakan.
Aku tersadar bahwa aku menyukai sahabatku yah sebut saja Adri, karena ketika dia mengalami sakit aku heboh mencemaskan dirinya dan ketika bertemu dengannya aku merasakan kelegaan dan bahagia. hanyu satu sahabat cewek yang tahu tentang ini. Tapi aku mencoba untuk tetap menjadi sahabat saja walaupun aku sangat senang dengan perhatian yang diberikan. Padahal kalo dilihat kembali si Adri ini jauh dari type yang aku sukai, liat saja dia sangat kalem, lembah lembut, manja sekali karena dia anak bungsu padahal secara umur dia lebih tua dariku, kurang perhatian dengan teman..tapi sekali lagi aku melihat sesuatu yang menarik darinya..Dan betul saja ternyata dia menyukai salah satu sahabat cewekku...tidak ada kecewa karena aku sadar berani memulai harus berani menerima apa yang akan terjadi, kalau di ilmu statistik probabilitasnya 50 : 50 = sukses : gagal. So aku hanya bisa mensupport dia untuk mendapat gadis idamannya walaupun ternyata si gadis tidak bisa menerima dia sebagai kekasih. Ternyata oh ternyata temen cewek ku ini menyukai sebut saja Aldi, salah satu sahabat cowok yang lain...Dan Aldi tidak bisa memberikan apa yang temen cewekku harapkan.
Aneh memang ketika melihat situasi dimana ada orang yang sayang dengan kita tapi kita tidak bisa berlaku sama seperti dia begitu pula sebaliknya, ini anehnya...mungkin dibalik ini semua Allah SWT ingin berpesan bagaimana rasanya sayang itu dan agar kita bisa menghargainya apabila kita bertemu dengan orang yang tepat, bagaimana rasanya sakit, bagaimana rasanya menyakiti, bagaimana rasanya kecewa, bagaimana rasanya bahagia.
Aku tidak terlalu terluka dengan apa yang terjadi dan lebih bisa menerima, Alhamdulillah hubungan kita baik semua.
Di lain pihak ada salah satu sahabatku sebut saja Andre yang sangat memperhatikan diriku, ehmm dia temam yang sangat menyenangkan. Kebetulan apa yang menjadi favorit tontonan kita sama. Untuk masalah discuss kehidupan, sosial dia juga sangat menyenangkan. Orangnya sangat ngemong karena usianya agak jauh dariku sekitar 4-5 tahunan lebih tua. Dia mempunyai hubungan long distance dengan kekasihnya. Dan mereka mengalami kesulitan komunikasi, dia sempat bercerita denganku bahwa pria itu selain membutuhkan komunikasi juga membutuhkan pertemuan. Aku sempat berdebat dengannya karena menurutku komunikasi yang lebih berkualitas itu lebih penting dibandingkan dengan frekuensi pertemuan, hanya saja perdebatan ini tidak ada kesimpulan karena dia tidak menjelaskan detail maksud pertemuan yang sama pentingnya dengan komunikasi itu. Sahabatku ini lebih banyak berdiskusi dibandingkan dengan sahabat-sahabatku yang lain, kalau sudah discuss kita nyambung banget. Suatu ketika dia mengalami keputusan yang kurang baik dengan kekasihnya karena mereka tidak bisa melanjutkan hubungan lagi dan harus berpisah, sepertinya komunikasi sudah lama tidak terjalin dengan baik. Dia sering cerita tentang kekasihnya itu dan mengingat hubungan mereka yang lama tentunya kasih sayanag mereka juga pasti dalam..
Dan akhirnya dia mengutarakan sesuatu yang tidak terduga, dia menyatakan sayang dan ingin meningkatkan step pertemanan ke step selanjutnya, sesuatu yang tidak kuduga sebelumnya. Aku tidak yakin dan meragukan apa yang kurasakan pada sahabatku ini, aku sangat nyaman di dekatnya tapi apakah ini kasih sayang itu ? ah aku meragukan karena aku baru saja terluka. Aku tidak ingin semuanya jadi kabur dan hanya sesaat. Dia sangat baik tetapi ada hal yang aku tidak bisa menerima dia ke step selanjutnya dan lebih memilih untuk bersahabat dengannya.
Dia sangat heran dengan keputusanku mengingat diriku yang juga sangat terbuka dengannya, dan bersamaan dengan ini pria yang hadir di kehidupanku yang lalu sedang membutuhkan teman bercerita. Dia mengalami masalah dengan kekasihnya, dia sering menghubungiku... Ya Allah apa ini, apa yang harus aku lakukan 2 pria yang aku sayangi hadir bersamaan dalam waktu yang dekat...
Benar saja pria itu memutuskan hubungan dengan kekasihnya karena permasalahan diantara mereka yang sampai saat ini aku tidak tahu pasti.. Apa ini, apakah aku harus hadir lagi di kehidupan pria itu ? Karena sejujurnya sayang itu tetap ada untuk pria itu...Ya benar saja, dia mengutarakan ingin kembali, aku bimbang. Sahabatku dan pria ini adalah orang-orang yang ada di hati, mereka saling melengkapi candaku dalam hati seandainya mereka adalah 1 pria dengan gabungan kepribadian antara sahabatku dan pria itu, ehmmm that's my type begitu bisikku dalam hati. Jahat ya mungkin tapi begitulah yang sempat terlintas di benakku...tapi aku tidak ingin menyakiti siapa-siapa, karena sayang itu ketulusan
Semua bersamaan, aku berserah pada yang punya kehidupan mana yang terbaik aku jalanin...Dan ya aku kembali pada pria yang sebelumnya. Dia lebih dewasa sekarang dan ingin melangkah ke step yang selanjutnya untuk berkeluarga. Antara takut dan yakin aku menjalani semuanya, mengingat orang tuanya yang tidak memilih diriku. Pria ini meyakinkan diriku semuanya akan baik-baik saja, karena dia sudah meyakinkan sang ibu. Ibu akhirnya menyerahkan semuanya kepada putranya, dan dia mendukung keputusan putra yang disayangi itu. Kali ini hubunganku dengan keluarganya berjalan baik. Semua menerima diriku dengan baik dan ikhlas. Senyuman dan harapan yang baik ada di hatiku, aku melanjutkan pekerjaan dan kita harus berhubungan jarak jauh.
Aku akan berusaha bahwa komunikasi yang berkualitas adalah kuncinya. Masalah tetap timbul, karena dia ini adalah tipe pria yang sangat baik kepada gadis-gadis maka kesalahpahaman sering terjadi. Terlebih lagi tempat tinggalnya yang berdekatan dengan mantan gadisnya membuatnya sering bertemu, dan dia tidak bisa tegas dengan apa yang dirasakan walaupun sedikitpun aku tidak pernah meragukan sayangnya kepada diriku.
Aku lebih sensitif dan lebih mudah cemburu kepadanya, hanya saja logikaku berkata sebagai penyeimbang untuk apa aku tidak mempercayainya. Dan aku lebih memilih untuk mempercayainya...Aku disibukkan pekerjaan yang luar biasa menyita waktuku, bahkan hari Sabtu & Minggu bila perlu aku harus pergi ke kantor padahal pria ini adalah tipe pria dimana dia mendambakan kekasihnya ada di rumah dan tidak sibuk seperti super woman. Dia menjadi ketakutan dan sekali lagi kebimbangan ada di hatinya, hubungan kami kembali menurun...Ya Allah apa ini ? bisikku, tapi aku tersadar bahwa aku harus berusaha. Sekuat tenaga aku berusaha meyakinkan bahwa ini tidak berlangsung untuk selamanya dan aku berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang bisa lebih banyak waktu untuk kita berdua. Sementara itu komunikasi kita semakin memburuk, ah apa benar teori andre bisikku dalam hati dan sekuat hati pula aku tidak mempercayainya.
Malam itu aku sedang mengerjakan pekerjaan yang tidak dapat ditunda karena berhubungan dengan Head Quarter perusahaan dimana aku bekerja, jam 7 malam aku mulai gelisah karena pekerjaan tak juga selesai, tiba-tiba HPku berbunyi aku bahagia karena pria itu menelpon tetapi ada juga rasa cemas. Dan benar saja bukan kata-kata support agar pekerjaanku cepat selesai tetapi kata memutuskan hubungan yang aku dengar. Aku tidak bisa berkata-kata, hanya air mata yang mengalir...mulutku tertutup rapat dan hanya mendengar kata putusan seperti seorang terdakwa...Apa salahku bisikku dalam hati, aku tidak mendua, aku tidak berlaku buruk apa ini...bisikku berulang-ulang...Dan tidak ada keraguan dalam perkataannya, tiada lain ingin menyudahi hubungan kita yang sudah berlangsung 6 tahun...Dia hanya berkata "aku takut melihat dirimu begitu sibuk dengan pekerjaan", aku seperti seorang terdakwa yang hanya bisa mengeluarkan kata-kta pembelaan bahwa ini tidak untuk selamanya..tapi pembelaanku tidak cukup semuanya sudah berakhir...Kata-kata istighfar yang keluar dari mulutku agar aku diberikan kekuatan, karena aku harus melepas orang yang aku sayangi sekali lagi...Orang yang aku pahami, walaupun pemahamanku masih banyak kekurangannya....Tiba-tiba semuanya hening, dan aku seperti kehilangan kata-kata.....

Minggu, 26 Agustus 2007

Story

Bertemu pertama kali kesannya sangat baik...ehmmm ada yang menarik di dirinya tetapi aku tidak tau apakah itu, karena ternyata sesuatu yang menarik itu tidak mesti dapat di deskripsikan secara detail...
Banyak yang menyukai sosok itu, bahkan ada yang cantik dan kaya tetapi dia tidak memilihnya...dengan sederhana dia bilang, " namanya suka ndak bisa dipaksakan"...well betul juga setelah dipikir-pikir...
Bahkan si cewek ini sudah sangat berani memperlihatkan rasa kagumnya pada sang pria. Tapi sang pria hanya bisa menyambut sebagai seorang sahabat dan adek tidak lebih...
Ada juga cewek yang lain sampai bela-belain membawa sesuatu dan bertanya-tanya background pria itu, dan sang pria tidak ingin berlama-lama menanggapi hal itu dan bilang kalau dia sudah bertunangan dengan gadis pilihan orang tua di desanya...
Aku heran dan cuman bisa menyaksikan apa yang terjadi di hadapanku, temen-temen cewek itu bercerita padaku tentang rasa sukanya pada pria itu dan aku cuman bisa mensupport saja :-)
Waktu berjalan aku sering aktif di kegiatan kampus dan sering bertemu dengan sang pria, dan akhirnya aku bisa tau mengapa sang gadis-gadis menyukainya, dia sosok yang supel dan banyak bercerita...sebenarnya dia tidak tertarik dengan gdis-gadis itu karena dia cuman tertarik dengan satu cewek yang memang sangat menarik hatinya begitu dalam tak lain salah satu temanku tapi sang gadi s tidak bisa memberikan apa yang diinginkan oleh sang pria. Sang pria merasakan broken heart sama seperti yang dirasakan gadis-gadis lain terhadap dirinya...tapi dia sosok yang kuat dan punya something yang menarik baginya tak dapat gadis itu berteman dengannya pun sudah cukup dan dia menyimpan perasaanya sambil terus ber-adventure :-)
Suatu ketika aku merasakan apa yang dirasakan oleh gadis-gadis yang menyukainya, apakah ini ....ada ketakutan untuk merasakan patah hati tapi, hi berani merasakan ini berarti berani merasakan sakitnya...ha..ha...filosofi yang seting diomongkan oleh teman-teman di kampus :-)...Dan aku tidak bisa memungkiri kalo ternyata aku menyayanginya tidak hanya sebagai teman...
Aku tidak tahu apakah dia merasakan atau tidak, karena dia masih saja menjodoh-jodohkan diriku dengan teman-temannya...
Suatu ketika banyak moment yang kita habiskan bersama dan sering terlibat kegiatan bersama, dan mungkin dia merasakan hal serupa...akhirnya dia menyatakan perasaanya padaku walaupun bayang-bayang gadis impiannya juga ada di hubungan kita..tapi itu semua tidak mengurangi rasa sayang, walaupun cemburu juga ada diantara kita...
Everything going well, kita saling berbagi walaupun sifatnya yang keras juga kadang-kadang membuatku tidak bisa menjadi dirku sendiri, sekali lagi pemahaman dan belajar untuk tidak egois ada di diri kita masing-masing...Umur kita sama sehingga banyak sekali benturan, dan sekali lagi kita belajar dari situ...
Sifatnya yang petualang, membuat dia tidak bisa stay di satu hati, walaupun aku tahu dia menyayangi diriku...Waktu itu hubungan kita masih berjalan baruu saja, sehingga dengan mudahnya aku berkata "kalo ada yang lebih baik dari diriku silahkan saja"...ha..ha.. seperti tidak ada rasa sakit hati ketika di tinggalkan begitu lancar mengalir dari ucapanku...Dan betul saja dia sempat marah dengan perkataanku tapi yang mengherankan dia berkenalan dengan gadis lain yang membuatnya sangat penasaran....Dia mencari sang gadis tapi tidak sesuai dengan rasa penasarannya, walaupun dia sudah pernah diingatkan oleh sahabatnya untuk tidak melakukan petualangan karena dia sudah berkomitmen dengan diriku...
waktu berjalan hubungan kita semakin lama pula umurnya, aku semakin memahaminya, saat-saat yang indah dan manis sudah dirasakan begitu pula yang sakit dan menyedihkan...Dan aku semakin takut kehilangan dia, karena bagiku berkomitmen adalah janji dan itu bukan main-main...Suatu ketika tiba saatnya bertemu dengan orang tuanya, dan ternyata orang tuanya tidak menyetujui dirinya dengan diriku...aku seperti jatuh, sedih.......ternyata aku mengalami juga...sang pria tidak kuasa menolak keinginan sang ibu, dia berkata padaku "aku bingung, aku tidak ingin menyakiti ibu karena apabila kita bersamapun suatu ketika kamu harus hidup dengan keluargaku, dengan penolakan ibu padamu apa yang terjadi nantinya"....seprti ditampar dan dipukul habis-habisan, tenagaku habis...aku berusaha tabah dan kuat, aku tahu diapun sedih sama sedihnya dengan diriku...aku harus mensupport kekasihku tapi akupun hancur....dengan berani aku berkata, "aku yakin apabila kita berusaha bersama kita bisa melalui ini dan meyakinkan orang tuamu tanpa menyakiti mereka, maafkan aku yang tidak bisa memenuhi harapan ibu, dan bukan berarti aku menambah bebanmu tapi aku ingin kita mempertahankannya"
Dia anak yang berbakti dan tak ingin menyakiti ibunya, itu yang aku tahu pada akhirnya...aku keukeuh dengan pendirianku...aku akan berusaha...
Aku bertanya mengapa ibu tidak menyukaiku, alasannya sederhana karena kultur kami yang berbeda, Ibu merasa diriku dari kota sedangkan background mereka yang dari daerah...yah tapi aku harus menerima itu....
Kejadian ini membuat sang pria bimbang dan mencari sosok gadis yang sesuai dengan impian sang Ibu walaupun dia masih bersama diriku...sakit karena hubungan kita semakin tidak jelas tapi aku tidak menyerah, aku menyemangatinya bahwa kita pasti bisa...
Dan benar saja ketika aku lulus dan mendapat pekerjaan yang jauh darinya, diam-diam dia menjalin hubungan dengan gadis lain yang menurut dia memenuhi kriteria sang Ibu... Sekali lagi sakit, seperti terlempar, apa salahku sering aku bertanya seperti itu...Kasih sayangnya yang membuat dia tidak bisa lepas dariku tapi sekaligus menyakitiku...
Aku mencoba memahami keadaan ini, apa ini, kenapa dan berbagai macam pertanyaan...
Dan akhirnya aku mendengar juga kata selamat tinggal, dengan aneh dia berkata "aku mencoba hubungan dengan gadis ini dan meninggalkanmu tapi percayalah aku akan kembali padamu"
Apa ini, sakit, marah, kecewa tetapi rasa sayang datang bersamaan....aku menangis, sedih, sakit sekali...aku bertanya kepada Allah..kenapa ya Allah, apa salah hamba...aku tidak pernah menyakitinya tapi kenapa ini terjadi......Suatu ketika aku sholat, menangis tersedu-sedu sambil mengadu pada yang punya hidupku dan berusaha introspeksi dengan diriku...Ya banyak sekali kekurangan kita, dan ini yang membuat kita tersadar bahwa kita ini bukan apa-apa dan sudah ada yang Maha Tahu dan Maha segalanya..Dia yang mengetahui apa yang tebaik bagi manusia...
Aku mulai pasrah dan ikhlas....Hey ada tenang mengalir di diriku, dan air mata itu sudah menjadi air mata ucapan syukur karena ketabahan yang diberikan sang pencipta...
Aku bisa melaluinya bahkan ketika sang pria bercerita tentang masalahnya dengan sang gadis...Alhamdulillah aku bisa menjadi temannya...ini lebih baik bisikku dalam hati...begitu banyak teman dan sahabat yang memperhatikan...hey aku tidak sakit separah itu bisikku dalam hati, Allah begitu indah memberikan rasa melalui ini semua...
Dan memulai memahami bahwa sang pria pun bisa jadi tidak salah dan tidak ada yang salah dari ini semua, karena ini hanyalah proses untuk mendapatkan sesuatu yang manis.........

Senin, 06 Agustus 2007

07 Aug 07, Morning


Ass.wr.wb,


After sleepy monday at office on yesterday...ha..ha..hopely this day more fresh...

Start with full spirit, Bismillah...


Menjemput Impian

By Kla Project (source : http://www.stlyrics.com/)


Indah larik pelangi

Seusai hujan membuka hari

Samar dirajut mega

Garis wajahmu lembut tercipta

Telah jauh kutempuh ... perjalanan

Bawa sebentuk cinta

Menjemput impian


Desau rindu meresap

Kenangan haru kudekap

Semakin dekat tuntaskan penantian

Kekasih, aku pulang

Menjemput impian


Kau dan aku ... jadi satu arungi laut biru

Tak kan ada yang kuasa mengusik haluannya

Kau dan aku ... jadi satu


Sambut datangku

Sekian lama waktu telah mengurai makna

Cinta kita gemerlap terasah masaKan kubuat prasasti dari tulusnya janji

Walau apa terjadi tetap tegak berdiri


Kau dan aku jadi satu

Bersama kita jemput... impian