Kamis, 10 Januari 2008

Shoes

Ass.wr.wb,




Let's talk about shoes...


Jadi ingat neh sewaktu dulu pertama kali kerja aku mendapat sepatu seragam dari kantor. Sepatu itu kita gunakan sehari-hari pada saat berada di dalam perusahaan. Sepatu untuk karyawan cewek bentuknya sederhana, casual warna putih dan cukup ringan. Karena hampir semua orang memakai sepatu seragam ini maka sepatu ini harus diberi identitas, karena kadang-kadang kita harus melepas sepatu ketika memasuki ruangan tertentu. Kebetulan ruanganku di ruang kantor produksi, di luar ruangan sudah disediakan rak sepatu untuk meletakkan sepatu sebelum kita masuk ruangan, begitu pula ketika kita mau makan di kantin. Bayangin klo kita udh terburu-buru, melihat sepatu yang sama berjajar tanpa identitas bisa salah ambil kali ya :-)



Oleh karena itu biasanya teman-teman memberikan identitas tertentu, entah no pegawai atau nama.


Suatu ketika tibalah liburan hari raya, karena aku hanya menggunakan sepatu seragam pada saat di lingkungan kantor dan mengganti sepatu pada saat meninggalkan perusahaan biasanya aku meletakkan sepatu di dalam locker. Karena locker sedang penuh, aku meletakkan di atas locker. Aku pikir siapa yang akan ambil, toh semua orang punya dan sepatuku sudah agak lusuh..he..he..ketahuan neh klo jarang di cuci ;-). Ketika kembali dari liburan aku tidak mendapati sepatuku di atas locker, "Ya Allah sepatu udah jelek kok ya hilang" bisikku tetapi kemudian temanku mengingatkan "Salah kamu sendiri sudah ada locker kenapa ndak disimpan di locker". Bener juga sich cuman sudah kejadian ya udah aku relakan sepatuku tersebut, cuman ndak habis pikir aja karena semua orang punya dan bentuknya juga tidak istimewa, bukan sepatu safety yang mahal kok masih ada aja yang naksir :-P.


Alhasil aku harus mengurus untuk memiliki sepatu seragam but not free karena harus mengganti. Kenapa harus mengganti karena personnel belum waktunya melakukan pembagian seragam tapi aku udah request lagi. Apa boleh buat walaupun alasan kita meminta lagi karena sepatu itu hilang tetap diambil tindakan kita harus mengganti. Aku setuju dengan dilakukan pemotongan gaji di bulan depan.


Selain sepatu seragam, aku hanya mempunyai 1 pasang sepatu yang aku pakai setiap kali berangkat dan pulang kerja. Aku tidak menggunakan sepatu seragam supaya lebih tahan lama dan tidak cepat rusak.


Dan suatu ketika sepatu yang biasa aku gunakan pada saat berangkat dan pulang kerja mengalami kerusakan alias minta pensiun. Karena belum saatnya gajian, aku menunda membeli sepatu. Dan menggunakan sepatu seragam tidak hanya di kantor saja tetapi juga menemaniku ketika berangkat dan pulang kerja. Musim hujan membuatku dag dig dug karena sepatu cuman satu, klo kehujanan lumayan juga. Aku berdoa aja agar tidak hujan selama dalam perjalanan. Suatu ketika pada saat pulang kerja hujan sangat deras, dan bisa dipastikan sepatuku basah kuyup dengan sukses. Aku tidak mau melepas sepatu pada saat hujan karena menurutku bisa berbahaya untuk kaki klo tanpa alas kaki. Bisa-bisa kita tidak melihat di jalan yang tergenang air ada benda-benda yang bisa melukai kaki or binatang-binatang ihhh geli malahan. Konsekuensi sepatu basah kuyup :-)


Ketika sampai di kost-kostan aku cuman bisa termenung, gimana caranya supaya nich sepatu kering untuk kerja besok. Malam itu masih hujan sehingga agak lembab, aku pasrah aja. Walaupun sepatu itu dari sejenis kanvas cuman lumayan juga kalo basah. Lalu aku letakkan sepatu itu di tempat yang sekiranya agak panas, dimana lagi kalo tidak di dekat dapur he..he..alhamdulillah sepatunya juga tidak membuat polusi alias bau makanya dengan PDnya aku letakkan saja di situ, paling tidak bisa agak kering.


Besok paginya ketika akan berangkat kerja bagian permukaan sepatu sudah kering, ehmm lega rasanya tetapi ketika melihat bagian dalam sepatu ...o..oo...ternyata masih agak basah. "Sukses nich pakai sepatu basah" bisikku dalam hati. Tapi ya udah mau gimana lagi, akhirnya sampai kantor dengan sepatu yang agak basah dan kaki yang lumayan dingin. Ternyata yang mengalami hal seperti ini tidak cuman aku sendiri karena aku melihat di dekat tempat penyimpanan sepatu ada banyak sepatu yang tidak di letakkan di rak sepatu melainkan diletakkan di halaman yang terkena sinar matahari, he...he...rupanya teman-teman sedang menjemur sepatunya :-)


Beruntung ruangan kerjaku bebas sepatu, alias ketika masuk ke ruangan kerja, sepatu di lepas (udah kayak masuk masjid khan he..he..). Apakah ini style perusahaan jepang atau bagaimana cuman aku memang menemukan beberapa japan company seperti ini. Dan betul saja sepatu bisa kering dengan sendirinya karena terkena udara dan hawa AC ...ha..ha..legaaa banget :-)


Tiba waktu gajian, hunting sepatu dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi. Klo diingat-ingat lagi geli juga ya, untung aja ndak setiap hari ngalami seperti ini, he...he...;-P.
Hipotesisku nich ya, kebanyakan orang di indonesia tidak membeli sepatu sebelum rusak ya he..he..tapi ini ndak semua juga sich cuman mungkin kebanyakan seperti itu. Sekarang aku kerja di perusahaan sepatu milik asing, dari yang aku tahu klo sepatu untuk orang luar negeri itu disesuaikan dengan cuaca, makanya kita bikin sepatu disini seasonal. Terbagi dua Summer Spring and Autumn Winter (nach klo aku, hujan panas sama aja sepatunya ha..ha..), selain itu mereka juga update fashion. Beda prioritas kebutuhan kali ya...?(I don't know ;-)).

Setelah kerja di pabrik sepatu, alhamdulillah koleksi sepatu jadi lebih dari 2 pasang nich, mulai dari yang beli di koperasi sampai dapat dari wear test. Jadi ndak se-dag dig dug waktu cuman punya sepatu 1 pasang aja ;-). Sepatu pertama yang aku dapat dari wear test ini adalah sepatu jenis bisnis.

Nich sepatunya, nama articlenya New York Ladies. Nyaman dengan good quality of leather :-)




Klo lihat sepatu di rumah jadi keinget aja sepatu basah yang harus dipakai waktu lalu ...ha...ha...:-)
Wassalam,

Tidak ada komentar: